Sembilan belas orang tewas dan 117 orang lagi cedera dalam ledakan di pusat Kota Bangkok, Thailand, Senin malam (17/8/2015), kata Kedutaan Besar Tiongkok di Thailand yang mengutip keterangan dari Kementerian Dalam Negeri di Bangkok.
Tiga warga negara Tiongkok juga turut menjadi korban jiwa dalam ledakan yang terjadi di dekat Erawan Shrine di persimpangan Ratchaprasong. Lokasi ini termasuk objek wilayah yang terkenal bagi wisatawan dalam dan luar negeri.
Somyot Pumpunmuang Kepala Polisi Nasional Thailand menerangkan bahan peledak ditaruh oleh para penyerang dan tujuannya untuk membunuh orang.
Korban cedera, termasuk warga negara Thailand, orang Tionghoa dan Filipina, telah dibawa ke beberapa rumah sakit yang berdekatan, kata Kepala Polisi Thailand itu, seperti ditulis Antara.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan mengatakan peristiwa itu mungkin membuat takut wisatawan mancanegara untuk datang ke Bangkok dan sangat mempengaruhi industri pariwisata dan ekonomi Thailand secara keseluruhan.
Dia enggan berkomentar apakah pemboman tersebut berkaitan dengan konflik politik atau gerakan separatis di bagian selatan negeri itu atau tidak.
Harian The Nation, mengutip keterangan Komando Operasi Keamanan Dalam Negeri (ISOC) melaporkan ada tiga kemungkinan alasan terjadinya ledakan tersebut yaitu konflik politik, penggantian pejabat pemerintah dan aksi teror internasional. ISOC mengesampingkan gerilyawan di Wilayah Selatan.
Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha menyerukan pertemuan darurat tingkat tinggi para pejabat, belum ada instruksi bagi penutupan lembaga pendidikan atau keuangan. Namun Pemerintah Metropolitan Bangkok (BMA) telah mengumumkan semua sekolah di bawah BMA ditutup pada Selasa (18/8/2015) karena kekhawatiran terhadap keselamatan murid dan guru. (ant/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
