Selasa, 7 Mei 2024

Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Malang

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Densus 88 mengamankan beberapa terduga teroris di dalam mobil Xenia warna silver di Jalan Raya Ngijo Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (19/2/2016) malam.

Penangkapan dan penghadangan mobil yang diduga berisi teroris itu terjadi seperti sebuah drama film action, bahkan terdengar ada beberapa kali tembakan peringatan. Mereka diduga jaringan teroris Santoso asal Poso, Sulawesi Tengah.

Menurut informasi sebuah mobil Xenia warna silver pelat luar Malang dihentikan oleh satu unit motor. Namun, Xenia tidak kunjung berhenti, bahkan sempat menabrak. Kemudian, muncul Avanza hitam pelat B menabrak dari sisi kanan sehingga mobil oleng dan bamper melintang di jalan serta membuat macet ruas Jalan Ngijo.

Tidak lama berselang muncul pasukan berpakaian preman bersenjata meminta pengemudi dan penumpang mobil Xenia untuk tidak melawan dan tiarap. Kemudian, datang ELF jetbus putih pelat B datang dan menurunkan pasukan preman berlaras panjang. Mereka memaksa penumpang Xenia menyerah, bahkan sempat terdengar tiga kali tembakan.

Berdasarkan informasi ada empat terduga teroris yang diamankan oleh anggota Densus 88 dan dibawa ke Mako Brimob.

“Saya memang sempat mendengar ada ramai-ramai seperti ada kejadian gawat gitu dan ketika saya keluar rumah memang ada mobil seperti kejar-kejaran,” kata Ferdian, warga Ngijo yang sempat menyaksikan peristiwa penangkapan tersebut, seperti dilansir Antara.

Selain mendengar tiga kali tembakan peringatan, dirinya juga sempat melihat ada beberapa orang dibawa masuk ke mobil lainnya oleh polisi. Namun, dia mengaku kurang jelas berapa jumlahnya dan akan dibawa ke mana.

Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho Sugianto, S.I.K., M.Hum. membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayah hukumnya.

“Akan tetapi, peristiwa penangkapan seperti apa dan siapa yang ditangkap itu siapa, kami masih menunggu rilis dari Mabes Polri,” katanya.

Informasinya terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Jalan Raya Ngijo Karangploso itu salah satunya berinisial ARW (40) dan pernah menjadi PNS di lingkungan Pemkab Malang. ARW tinggal di Perumahan Griya Permata Alam Blok JM-7 RT 7/ RW 11 Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso.

Wiji Ketua RT 7 RW 11 Desa Ngijo mengakui jika Densus 88 memang mendatangi rumah terduga teroris tersebut. Namun, tidak sampai masuk ke rumah tersebut.

“Iya, tadi ke sana, tapi tidak sampai masuk ke dalam rumah,” kata Wiji, Sabtu dini hari.

Ia mengatakan bahwa ARW tersebut pernah menjadi PNS di lingkungan Pemkab Malang dan tinggal di perumahan itu sekitar 7 tahun. Namun, pekerjaan yang ditekuninya saat ini adalah sebagai penjual gado-gado keliling.

“Saya terakhir melihat ARW pada siang hari saat sedang membeli tabung LPG di toko yang tidak jauh dari rumahnya. ARW tinggal bersama istri dan anak laki-lakinya yang masih berusia 5 tahun,” ucapnya.

Sementara itu, Kapten Abd Kodir Danramil Karangploso mengatakan bahwa keluarga ARW masih berada di dalam rumah.

“Masih berada di dalam rumah, bersama anaknya,” katanya.

Saat ini kawasan perumahan tempat tinggal ARW masih dijaga ketat oleh polisi dan kawasan Perumahan Green Hills Residence Blok Kamboja yang diduga sebagai tempat penyimpanan bom. Tempat ini jadi sasaran penggeledahan oleh kepolisian dari Polda Jatim.

“Rumah yang ada di perumahan ini masih belum ada RT dan hanya ada 20 kepala keluarga. Selain itu, kawasan perumahan ini juga dikenal sebagai tempat transit yang terbuka sehingga tidak bisa dilacak dari catatan RT maupun RW,” kata Mahdi Maulana Kepala Desa Ngijo yang berada di lokasi.(ant/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
32o
Kurs