Selasa, 21 Mei 2024

Joko Widodo Presiden Hadiri Buka Puasa di Rumah Oesman Sapta

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Oesman Sapta Odang Wakil Ketua MPR RI menggelar acara buka puasa bersama di kediamannya Jl. Karangasem, Jakarta, Selatan, dihadiri oleh Joko Widodo Presiden, Jumat (24/6/2016). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Oesman Sapta Odang Wakil Ketua MPR RI menggelar acara buka puasa bersama di kediamannya Jl. Karangasem, Jakarta, Selatan, Jumat (24/6/2016).

Buka puasa tersebut dihadiri oleh Joko Widodo Presiden, Zulkifli Hasan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Mahyudin Wakil Ketua MPR, anggota MPR, pejabat negara, pimpinan partai politik, wartawan, dan masyarakat luas. Banyaknya undangan yang menghadiri acara yang dijaga Paspampres tersebut membuat rumah kediaman dan jalan sekitarnya menjadi sesak dipenuhi 500-an orang.

Dalam acara buka puasa bersama tersebut diisi tauziah oleh Nazarudin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal.

Dalam tauziahnya, Nazaruddin Umar mengatakan di dalam Al Quran, Allah memiliki maping atau pemetaan. Di dalam Al Quran dijelaskan bahwa ada bangsa-bangsa yang maskulin, feminin, ada bangsa yang mengandalkan rasio, dan ada bangsa yang keras kepala.‎

Nazaruddin menjelaskan bangsa yang keras kepala itu adalah bangsa Israel.

“Di dalam Al Quran bangsa Israel disebut sampai 62 kali dan semuanya berkonotasi negatif,” ujar dia.

Lebih lanjut dalam tauziahnya dia mengatakan, di dalam Al Quran dikabarkan selalu terjadi persaingan antara kebaikan dan kebatilan. Namun ditegaskan oleh Nazaruddin bahwa dalam sejarah selalu mengabarkan bahwa kebaikan selalu menang atas kebatilan.

Dikatakan kembali bahwa bangsa yang keras kepala itu selalu menjadi perhatian dari Allah. Tempat agama dan nabi turun berada di tengah-tengah bangsa yang keras kepala.

Menurut Nazaruddin Umar bangsa yang keras kepala dan selalu ngeyel itu adalah bangsa yang tidak pernah bersyukur. Sehingga Allah menurunkan 25 Nabi di tempat bangsa-bangsa yang keras kepala dan ngeyel itu.

Nazaruddin mengajak semua bersyukur sebab bangsa Indonesia bukan termasuk bangsa yang keras kepala dan suka ngeyel sehingga Allah tidak menurunkan nabi meski demikian bangsa Indonesia mampu melaksanakan ajaran-ajaran Allah. Indonesia menurutnya tidak kalah dengan bangsa-bangsa di mana agama dan nabi diturunkan.

Sebagai bangsa, menurut Nazaruddin Ummar, Indonesia adalah bangsa yang mendapat sorotan dan perhatian dunia.(faz/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Selasa, 21 Mei 2024
31o
Kurs