Jumat, 19 April 2024

Stroke akan Kurangi Umur Anda Hingga 12 Tahun

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
dr A Iskandar SpS; ahli stroke RS Siloam (tengah) bersama dr Jeffrey Adipranoto SpJP (K) FIHA (kiri), ahli jantung, dan dr Yanna Saelan, SpS. Foto : Taufik suarasurabaya.net

Penyakit stroke dan jantung koroner hingga saat ini masih menjadi penyumbang kematian terbesar di Indonesia.

“Jika penderita umurnya 60 tahun, maka harapan hidupnya akan berkurang 8-12 tahun jika terkena penyakit jantung atau stroke,” kata dr Jeffrey Adipranoto SpJP (K) FIHA, ahli jantung Rumah Sakit Siloam, Rabu (27/4/2016).

Menurut Jeffrey, orang yang belum pernah mendapatkan serangan jatung, maka sekali mendapatkan penyakit ini umurnya kemungkinan akan berkurang 7,4 tahun.

Sedangkan bagi yang memiliki riwayat serangan jantung maka umurmnya akan berkurang hingga 9,2 tahun. “Jika punya riwayat stroke, maka umurnya akan kena diskon hingga 12 tahun,” kata dia.

Diprediksi, pada tahun 2020 mendatang, maka serangan jantung akan membunuh sedikitnya 25 juta orang di seluruh dunia. Dari jumlah ini, 19 juta diantaranya akan berasal dari negara berkembang seperti Indonesia.

Sementara itu dr A Iskandar SpS; ahli stroke RS Siloam mengatakan, stroke secara sederhana bisa diketahui jika tiba-tiba wajah seseorang terngkat sebagian (mencong). Selain itu, kedua tangan tidak bisa digerakkan secara terpadu, serta kesemutan atau kelelahan.

“Baik stroke maupun serangan jantung harus segera ditolong. Semakin cepat, maka pasien stroke akan terhindar dari kemungkinan kerusakan pada otak,” kata Iskandar.

Sedangkan dr Yanna Saelan, SpS mengatakan jika stroke merupakan gangguan akut yang terjadi akibat terhentinya secara mendadak suplai darah ke sebagian otak.

“Ini harus segera ditolong, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit karena pasokan darah ke otak terhenti dan mengakibatkan otak tidak berfungsi. Jika tak segera ditangani sel otak akan mati,” kata dia.

Yanna mengatakan, selain perubahan pada struktur wajah (mencong), pasien stroke juga bisa dikenali jika tiba-tiba seseorang kehilangan ingatannya.

Prinsipnya, kata dia, tindakan cepat harus dilakukan. Keluarga pasien diharapkan tanggap dan membawa penderita stroke ke rumah sakit.

Untuk membantu penanganan cepat, RS Siloam sendiri saat ini memiliki emergensi siloam hospital khusus untuk stroke dan serangan jantung. Dengan adanya sistem cepat 24 jam ini, pasien diharapkan bisa mendapatakan penanganan dengan cepat sehingga bisa menolong kehidupan si pasien.

“Dokter ahli yang kami miliki akan on call 24 jam. Ambulan yang kami miliki juga on call dan secepatnya menjemput pasien yang membutuhkan,” kata dr Maria Padmidewi, SpPK, Direktur Siloam. (fik/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs