Senin, 17 Juni 2024

Teliti Garam, Mahasiswa ITS Surabaya Raih Mawapres Nasional 2016

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Zhandikan kedua dari kanan, bersama dewan juri setelah dinyatakan menang. Foto: humas ITS Surabaya.

Prestasi membanggakan kembali diraih ITS Surabaya. Malik Afandi sebagai wakil kategori Sarjana dan Zandhika Alfi sebagai wakil ITS untuk kategori Diploma, keduanya berprestasi, dan Zandhika Alfi meraih gelar Mawapres Tingkat Nasional 2016.

Bertempat di Kota Pelajar, Jogjakarta, keduanya bersaing melawan putra-putri terbaik perwakilan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Dari hasil penilaian dewan juri secara keseluruhan, akhirnya Zandhika Alfi dari ITS berhak menyandang gelar juara I Mawapres Tingkat Nasional untuk kategori Diploma.

“Sempat gugup, semua pesertanya memiliki keahlian masing-masing di bidangnya,” terang Zandhika. Perjalanan menuju Mawapres tingkat Nasional tidaklah mudah. Dimulai dari seleksi skala jurusan hingga institut yang dilakukan secara ketat dan selektif.

Termasuk mengikuti berbagai tahapan mulai dari seleksi administasi, presentasi, tes tulis, tes Bahasa Inggirs, hingga wawancara mengenai prestasi pun menjadi aktivitas yang harus diikuti dan dilakukan seluruh peserta.

Hingga akhirnya mahasiswa Jurusan D3 Teknik Kimia angkatan 2013 ini mampu membawa pulang gelar juara ke kampus teknologi kebanggaan Kota Surabaya ini. “Semua yang berhasil saya raih ini sepadan dengan apa yang selama ini saya perjuangkan,” kata Zandhika.

Berbekal karya inovasi tentang garam industri, Zandhika mampu mencuri hati dewan juri. Tak hanya mengenalkan analisa prosesnya saja, Zandhika juga memperlihatkan bagaimana perancangan proses produksinya yang menjadi keahliannya dalam bidang keprofesian Teknik Kimia.

“Yang menarik dari penelitian ini bahwa Garam terbuat dari PAC (Poly Alumunium Chloride). Ini mungkin yang membuat dewan juri tertarik,” kata Zhandika lagi.

Zandhika menambahkan, dirinya juga menyajikan analisa ekonomi produk inovasinya sehingga jelas terlihat dampak besar yang diperoleh petani garam jika memanfaatkan karya ini. Hal ini menjadi penting untuk menjamah semua keahlian juri yang berasal dari berbagai lintas bidang ilmu.

Berbagai dorongan diakui mahasiswa asli Surabaya ini datang membanjirinya. Tak hanya berasal dari keluarga dan teman saja, ITS pun terlihat sangat intensif dalam membina delegasi terbaiknya. Terlihat dari padatnya jadwal pelatihan hingga berbagai dukungan guna menunjang karya tulis yang akan dipresentasikan.

“Ini membuat saya semakin semangat mempersembahkan yang terbaik untuk ITS dan Alhamdulillah Allah mengabulkannya,” ungkap Zhandika dihadapan wartawan yang menemuinya, Jumat (19/8/2016).(tok/rst)

Berita Terkait

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
28o
Kurs