Rabu, 1 Mei 2024

Terduga Pelaku Ledakan Gereja Oikumene Dibawa ke Jakarta

Laporan oleh Tito Adam Primadani
Bagikan
Anggota Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) memegang kertas bergambar korban bom Gereja Oikumene, Samarinda, Selasa (15/11/2016). Foto : Antara

Tujuh terduga pelaku ledakan molotov di Gereja Oikumene di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (19/11/2016) pagi, dibawa ke Jakarta.

“Hari ini, ketujuh terduga pelaku peledakan bom Gereja Oikumene akan dibawa ke Balikpapan selanjutnya diterbangkan ke Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin Kapolda Kaltim di Mako Brimob Samarinda Seberang, Sabtu (19/11/2016).

Dilansir dari Antara, lima dari tujuh terduga teroris dengan tangan diborgol, digiring dari dalam Mako Brimob menuju mobil Gegana.

Proses pemindahan lima dari tujuh terduga pelaku peledakan molotov di Gereja Oikumene itu dikawal ketat personel Densus 88 bersenjata laras panjang dan Brimob itu. Proses pemindahan itu juga disaksikan langsung Kapolda, Mukmin Faisal Wakil Gubernur Kaltim, Yos Sutomo Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim, Nusyirwan Ismail Wakil Wali Kota Samarinda serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di daerah itu.

Ketujuh terduga pelaku peledakan molotov di Gereja Oikumene tersebut kata Safaruddin yakni, J, S, JS, R, AD, GAP dan RPP, dua di antaranya ditangkap di Kabupaten Penajam Paser Utara pada Jumat (18/11/2016).

Ketujuh terduga teroris tersebut lanjut Safaruddin, terlibat mulai dari perencanaan, pembuatan bom, membeli bahan yang digunakan untuk peledakan serta melakukan peledakan di Gereja Oikumene.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap eksekutor peledakan bom di gereja Oikumene dan barang bukti yang didapatkan di tempat kerjadian perkara (TKP) serta keterangan saksi, ketujuh terduga teroris itu terlibat mulai dari perencanaan, pembuatan bom, membeli bahan serta mengeksekusi,” katanya.

“Bahkan, mereka juga sempat melakukan pelatihan bagaimana cara merakit bom, sebelum melakukan peledakan di Gereja Oikumene,” ujar Safaruddin.

Sementara, saksi lainnya dari 19 orang yang sempat dimintai keterangan tambah Safaruddin, telah dipulangkan.

“Sebagian saksi yang sempat dimintai keterangan namun tidak terbukti sudah dipulangkan,” kata Safaruddin.

Sekedar diketahui, ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Minggu (13/11) sekitar pukul 10. 15 WITA. Ledakan itu juga menyebabkan lima balita terluka, empat di antaranya menderita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang.

Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes yang merupakan balita tersebut yakni, Intan Olivia Marbun (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2).

Pada Senin pagi (14/11/2016), Intan Olivia meninggal dunia akibat mengalami luka bakar hingga 78 persen dan pembengkakan paru-paru akibat menghirup asap saat terjadi ledakan, pasca menjalani operasi di RSUD AW Syahranie Samarinda. (ant/tit/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
32o
Kurs