Bandara Ngurah Rai Ditutup, 445 Penerbangan Dalam Pantauan

Sebanyak 445 penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terus dipantau pascapenutupan bandara selama 24 jam imbas letusan gunung Agung.

“Dari jumlah itu prosentasenya masing-masing 50 persen untuk landing dan take off. Seluruh airline tidak beroperasi karena abu ini sangat berbahaya pada engine pesawat,” kata Yanus Suprayogi General Manager Angkasa Pura I Airport Bandara Internasional Ngurah Rai pada Radio Suara Surabaya.

Kata Yanus, airline memiliki mekanisme sendiri untuk menginfokan pada penumpang terkait penutupan bandara.

“Tidak secrowded yang kita bayangkan. Kita bisa melakukan pelayanan dengan baik dan penumpang yang melakukan alih moda transportasi dengan perjalanan darat juga terlayani dengan baik,” ujar dia.

Untuk penumpang, kata dia, juga sudah dilokalisir dengan baik yang di kedatangan maupun keberangkatan termasuk yang check in atau yang baru datang,

Selain itu, security bandara juga melakukan blokade-blokade agar penumpang di bandara tidak ke mana-mana. Airline juga akan jemput bola untuk memberikan pelayanana sehingga situasi tidak crowded.

“Kita terus menerus memberikan announce bahwa saat ini terjadi erupsi di gunung. Penumpang memahami dan menjalani setiap proses baik reffund datau re-route dengan baik,” katanya.

Tak hanya itu, bandara juga menyiapkan bis gratis bagi penumpang yang ingin alih moda transportasi darat dari bandara menuju terminal.

“Untuk yang pindah transportasi kita harapkan mengarah ke Surabaya. Tidak kita sarankan ke Lombok karena meskipun bandara Lombok sudah dibuka tapi kita tidak tahu arah angin ini nanti ke mana,” ujarnya.

Bagi penumpang yang sudah terlanjur di bandara dan ingin menginap di hotel, biaya ditanggung pribadi karena ini termasuk bencana. “Tapi kalau misal ingin menginap di bandara tidak apa-apa, kita siapkan ruangan dan makanan kecil,” tambahnya. (dwi/rst)