Jumat, 3 Mei 2024

Pemerintah Berupaya Tidak Naikkan Tarif Listrik hingga Akhir Tahun

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ignasius Jonan (kanan) Menteri ESDM berbincang dengan Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir saat menghadiri acara seminar soal listrik berkeadilan di Jakarta, Rabu (29/3/2017). Foto: Antara

Ignasius Jonan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan, pemerintah berupaya tidak menaikkan tarif listrik untuk semua golongan hingga akhir tahun.

“Komitmen pemerintah itu, sampai akhir tahun tidak ada kenaikan tarif. Malah kita berusaha per tiga bulan agar tarifnya itu, kalau bisa semua golongan bisa turun,” katanya saat berkunjung ke Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat, lansir Antara, Kamis (15/6/2017).

Jonan mengatakan, pemerintah berusaha meningkatkan efisiensi PLN supaya harga jual listriknya dapat ditekan. Dia juga memastikan proses pencabutan subsidi bagi pelanggan rumah tangga golongan 900 VA telah selesai sehingga tidak akan ada kenaikan tarif listrik bagi pelanggan yang dianggap mampu.

Dia menjelaskan, kenaikan tarif listrik sejak awal 2017 adalah imbas upaya pemerintah menyalurkan subsidi ke sasaran yang tepat.

Pencabutan subsidi dilakukan atas persetujuan DPR berdasarkan Undang-Undang tentang APBN 2017 yang diputuskan September 2016. Menurut ketentuan itu subsidi pelanggan listrik golongan 900 VA yang tidak masuk kategori miskin dan rentan miskin akan pelan-pelan dicabut.

“Apakah masih ada yang menerima subsidi? Masih, kira-kira 4,5 juta pelanggan 900 VA masih menerima subsidi listrik dari pemerintah berdasarkan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). Sedangkan pelanggan golongan 450 VA juga masih disubsidi pemerintah,” jelasnya.

Jonan mengatakan, pencabutan subsidi untuk mendorong pemerataan elektrifkasi ke seluruh Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat masih ada sekitar 2.500 desa yang belum bisa mengakses listrik dan ada 10.000 desa yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi secara maksimal.

“Nah ini diupayakan uangnya (dari pencabutan subsidi) untuk itu. Masak kalau kita mampu atau tidak perlu disubsidi, kita minta subsidi?” katanya.

Jonan mengaku memahami kegelisahan masyarakat yang terdampak pencabutan subsidi karena dengan demikian mereka harus membayar listrik hingga dua kali lipat dari sebelumnya.

“Memang naiknya banyak Pak. Kalau 900 VA, sebelum subsidi dihapus kira-kira bayarnya Rp80 ribuan. Sekarang jadi Rp170 ribuan per bulan. Saya paham. Tapi kalau mampu ya enggak memberatkan dong. Tiap minggu saja beli pulsa, wong semua punya handphone sekarang. Ini kan uangnya lebih baik dipakai untuk mengembangkan listrik bagi saudara kita yang tempat tinggalnya belum ada listrik sama sekali,” demikian Jonan.(den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
28o
Kurs