Memperingati 12 tahun semburan dan luberan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, aktivis pemerharti lingkungan Selasa (29/5/2018) menggealr beberapa kegiatan didekat seburan lumpur. Satu diantaranya memasang bendera tanda bahaya racun.
Puluhan bendera berwarna merah berbentuk segi tiga dengan bulatan putih dibagian tengah yang diberi tulisan tanda singkatan bahan kimia beracun dan berbahaya bagi manusia, dipasang di sekitar titik 25 dekat sumber semburan lumpur panas di Porong.
Bendera-bendera itu ditancapkan di tanah, sebagai pemberitahuan bahwa tanah dan udara disekitar pusat semburan lumpur panas di Porong tersebut mengandung bahaya kimia beracun yang jika terpapar terus menerus akan membahayakan manusia.
Pemasangan bendera dilakukan setelah sebelumnya beberapa aktivis membentangkan spanduk dengan masing-masing peserta mengenakan pakaian khusus yang biasa dipakai petugas dikawasan-kawasan penuh limbah kimia.
Usai membentangkan spanduk berwarna merah bertuliskan: Apa Yang Terjadi Pada Tubuh Kami?, Dimana Tanggung Jawab Negara?, para aktivis kemudian menancapkan puluhan bendera merah tersebut.
Ahmadi, satu di antara warga masyarakat yang mengaku pernah tinggal di desa Siring, Porong yang akhirnya tenggelam oleh luberan lumpur panas itu, tak kuasa menahan haru dan sedih.
Bahkan Ahmadi menolak untuk berbicara pada media dan memilih berlalu setelah melihat aktivitas para aktivis pemerhati lingkungan, Selasa (29/5/2018) dalam rangka 12 tahun semburan lumpur pabas di Porong, Sidoarjo.
Sementara itu, dari rilis yang disampaikan beberapa aktivis lingkungan, bahwa aksi peringatan 12 tahun semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, Selasa (29/5/2018) akan berlanjut hingga malam dengan berbagai kegiatan, diantaranya teaterikal dan pembacaan puisi.(tok/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
