Selasa, 21 Mei 2024

DPR Mengingatkan Polri Untuk Tidak Cepat Menyimpulkan Soal Kasus Peluru Nyasar

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Aboe Bakar Al Habsyi anggota Komisi III atau Komisi Hukum DPR RI minta agar Polisi tidak cepat-cepat menyimpulkan itu sebagai peluru nyasar. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Terus ditemukannya bekas dugaan tembakan peluru nyasar di gedung Nusantara 1 Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta membuat Aboe Bakar Al Habsyi anggota Komisi III atau Komisi Hukum DPR RI minta agar Polisi tidak cepat-cepat menyimpulkan itu sebagai peluru nyasar.

Menurut dia, perlu dilakukan penyelidikan mendalam dan uji balistik setiap kali ditemukan proyektil peluru.

Sejauh ini ada enam tempat yang terkena tembakan, tapi hanya 5 peluru yang ditemukan oleh Polisi.

Aboe kemudian juga berpuisi yang menyebut kasus peluru nyasar bisa juga sebagai pengalihan is kasus Meikarta maupun kurs Dollar yang tinggi.

“Jadi, burung yang kecil namanya emprit.Terbang bebas di atas kota.‎ Peluru nyasar beritanya nge-hits, ngubur berita banyak bener beritanya. Jadi banyak yang dikubur beritaya, apakah Meikarta, dolar dan sebagainya. Beratlah pokoknya,” ujar Aboe di acara Dialektika Demokrasi di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Kata dia, kejadian ini bukan pertama kali, dan memang sebenarnya hal biasa dalam latihan nembak, dan ini bukan hal yang baru.

Yang menarik, menurut Aboe, awalnya yang kena adalah lantai 13-16 kemudian tambah lantai 10 dan 20. Terakhir beritanya berkembang menjadi empat titik dan menjadi 6 titik .

Kata dia, kejadian dugaan tembakan nyasar dari pandangan politik dan Polisi tentu berbeda. Tapi yang jelas, kasus ini harus menjadi perhatian.

“Jadi kalau menurut pandangan saya, kalau kita lihat kejadian seakan-akan latihan biasa tapi kalau seorang politisi mesti tidak begitu melihatnya , jadi hot, beritanya panjang. Jadi ini adalah sebuah peristiwa yang harus mendapat perhatian,” tegasnya.

Aboe yang juga sering latihan menembak ini mengatakan kalau Senjata Glock 17 efektif akuratnya hanya 50 meter. Kalaupun diberi penguat atau dimodifikasi paling juga tidak terlalu jauh dengan jarak akuratnya.

“Kemarin sudah banyak dianalisa, apakah itu senjatanya Glock 17. Kita tahu bahwa kemampuan Glock itu pelurunya maksimal yang efektif itu paling sekitar 50 meteran, kalau dipakai booster atau dipakai apalagi, paling berapa sih kekuatannya?,” kata Aboe bertanya-tanya.

Aboe berharap polisi ini tidak terlalu cepat-cepat juga menyimpulkan, kesimpulannya juga jangan terlalu cepat , lebih baik dengan analisa balistik yang kuat, baru kesimpulan, bahwa patut diduga seperti ini, baru kemudian disimpulkan.

“Artinya saya tidak mau terlalu juga mendramatisir, silahkan uji balistik untuk melihatnya. Tetapi ini dengan kejadian beberapa lantai ada satu hal yang dianalisa, gambar-gambar sudah macam-macam saya lihat, cara titiknya, cara tembaknya, dan saya sudah tanya juga dengan beberapa ahli yang menyimpulkan ini bukan latihan kalau menurut beliau, ini ada peristiwa yang lain.Tetapi biarkan suara Polisi yang resmi yang kita harapkan untuk menjelaskannya,” pungkas Aboe.(faz/tin)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Selasa, 21 Mei 2024
28o
Kurs