Jumat, 29 Maret 2024

Kunjungi Museum Nahdlatul Ulama, Risma Lihat Koleksi Kakek Buyut

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tri Rismaharini Walikota Surabaya saat hadir di museum NU didampingi Choirul Anam kurator museum. Foto: Totok suarasurabaya.net

Tri Rismaharini Walikota Surabaya, Senin (1/8/2018) mendatangi dan mengunjungi Museum Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya, selain melihat koleksi museum juga ingin menyaksikan satu diantara pemberian kakek buyutnya yang menjadi koleksi museum.

Langsung ditemui Choirul Anam kurator museum NU Surabaya, Risma diterima diruang kerja Choirul Anam dan langsung bercerita tentang peninggalan kakek buyutnya yang ada di museum yang memang memiliki koleksi barang bersejarah tentang perjalanan Nahdlatul Ulama khususnya di Jawa Timur.

“Ada Ndog Bledek sama tombak totok. Tapi yang sudah dipajang katanya yang ndog bledek disini. Itu peninggalan dari kekak buyut saya. Namanya Mbah Jayadi. Beliau juga satu diantara inisiator pendiri NU di Madiun,” cerita Risma.

Saat di dalam ruang kerja Cak Anam sapaan Choirul Anam, Risma minta ditunjukkan tombak totok yang juga peninggalan Mbah Jayadi. Lalu dari dalam lemari kecil oleh satu diantara pengurus museum NU dikeluarkan dua buah tombak yang dimaksud Risma.

Mbah Jayadi kakek buyut Risma, adalah satu diantara panglima perang Pangeran Diponegoro pada masa itu. “Mbah Jayadi itu tinggal di Deles, sebuah desa yang tertutup hutan lebat, dan menjadi panglima perang Pangeran Diponegoro,” cerita Risma.

Kata Risma masih banyak benda-benda peninggalan kakek buyutnya yang belum diserahkan kepada museum. “Soalnya banyak dirumah keluarga di Madiun sana,” tambah Risma yang menyempatkan diri memegang dan memeriksa tombak totok.

Ditanya soal tujuannya datang ke museum NU Surabaya yang tiba-tiba dan mendadak Senin (8/1/2018) apakah terkait dengan Pilkada, Risma tegas-tegas menyangkal dan menyampaikan bahwa kedatangannya memang untuk mengunjungi museum.

“Sekalian juga ketemu sama Mas Muhibin (ketua PCNU Surabaya) untuk ngomongin program-program yang bisa digarap untuk mensejahterahkan warga NU. Itu saja. Ojok mekso-mekso tah,” ujar Risma pada wartawan yang menemuinya di ruang depan Museum NU Surabaya.

Sementara itu, Muhibbin Zuhri Ketua PCNU Surabaya membenarkan bahwa akan ada program-program ekonomi seperti Pahlawan Ekonomi yang akan dikerjakan bersama antara Pemkot Surabaya dengan Nahdlatul Ulama. “Kita memang akan menjalin kerjasama saling menguntungkan,” tegas Muhibbin Zuhri.(tok)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs