Senin, 27 Mei 2024

Penyesuaian Rekayasa Lalin Bundaran Satelit Butuh Waktu Seminggu, Tak Ada Tilang

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Antrean mobil di Bundaran Satelit, Rabu (24/10/2018) pagi. Foto: Sigit Tiasno via WA SS

Dinas Perhubungan Kota Surabaya memperkirakan, butuh waktu sekitar seminggu untuk menyesuaikan pergerakan lalu lintas di Bundaran Satelit.

Irvan Wahyu Drajat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mengatakan, ada dua lajur yang terganggu karena aktivitas proyek underpass yang rencananya baru selesai pada Februari 2019. Karena itu, pengguna jalan diarahkan menggunakan overpass.

Penutupan jalur akan dilakukan di Bundaran Satelit sisi barat dan timur. Sehingga arus lalu lintas dialihkan ke overpass tengah. Arus lalu lintas dari Jalan Mayjend Sungkono yang menuju Jalan Raya Kupang Indah dapat melalui overpass.

Sebaliknya, untuk arus lalu lintas dari Jalan Raya Kupang Indah menuju HR Muhammad atau akses Tol Surabaya-Gempol dapat melalui overpass. Lalu arus lalu lintas dari akses tol menuju Kupang Indah menuju Jalan Mayjend Sungkono juga lewat overpass.

“Selama proses sosialisasi tidak ada penilangan,” kata dia kepada Radio Suara Surabaya, Senin (24/10/2018).

Terkait adanya kepadatan lalu lintas di bundaran Satelit pada Rabu pagi, Irvan menjelaskan, itu karena masih ada pengendara yang belum mengetahui adanya rekayasa lalu lintas tersebut. Penggunanya bukan hanya orang Surabaya karena banyak kendaraan dari luar kota keluar di exit Tol Satelit.

Selain itu, banyak pengendara dari Kupang Indah bisa langsung naik overpass tapi mereka ragu-ragu. Termasuk yang dari exit Tol Satelit juga bisa langsung naik overpass.

“Mohon maaf terganggu. Kalau sudah jadi, akan lancar karena tidak perlu lewat traffic light,” ujarnya.

Sementara, masyarakat memberikan berbagai respon untuk rekayasa lalu lintas Bundaran Satelit. Sebagian mengeluhkan panjangnya antrean.

Odniel, pendengar Radio Suara Surabaya mengaku butuh waktu 30 menit dari Lenmarc ke Mayjend Sungkono lewat Bundaran Satelit. “Kita nikmati dulu kepadatannya. Kan nantinya enak,” ujarnya.


Antrean kendaraan di Jalan Mayjen HR. Muhammad, Rabu (24/10/2018) pagi. Foto: Rubianto via WA SS

Sedangkan, Erdio Dwyadmoko, netter e100 menyarankan, rambu-rambu petunjuk arah diletakkan minimal 200 meter sebelum persimpangan supaya pengendara tidak bingung.

Kemudian Mochammad Agus Hariyanto mengajak para pengendara yang terjebak macet untuk sabar. “Sabar….!!! Jenenge rekaya lalu lintas. Beberapa pengendara mesti menyesuaikan dan petugas juga menganalisa,” tulisnya.(iss/ipg)

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Senin, 27 Mei 2024
25o
Kurs