Jumat, 24 Mei 2024

Sempat Mengacungkan Pedang, Dua DPO Curanmor Ditembak Kakinya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Pedang yang digunakan pelaku. Foto: Istimewa

Dua pelaku curanmor di empat lokasi di Surabaya ditangkap Unit Resmob Satreskirm Polrestabes Surabaya, Minggu (14/10/2018) dini hari. Dua pelaku terpaksa dihadiahi timah panas oleh petugas masing-masing di kakinya, saat penggerebekan di tempat persembunyian pelaku di Tanah Merah, Bangkalan, Jawa Timur.

“Keduanya berusaha kabur dan menyerang anggota kami dengan pedang, kami terpaksa melakukan langkah terukur (dengan menembak kakinya, red),” ujar Iptu Bima Sakti Kepala Unit Resmob Polrestabes Surabaya.

Dua pelaku curanmor itu masing-masing bernama Fausen (32) dan Parhan (26). Keduanya telah diburu Unit Resmob Polrestabes Surabaya sejak ada 4 laporan hilangnya motor milik di Surabaya selama bulan September.

Bima mengatakan, perburuan awalnya dilakukan di Kalimantan Selatan. Karena menurut informasi yang dikantongi polisi, pelaku sempat kabur ke luar Pulau Jawa setelah berhasil mencuri 4 motor di Surabaya.

Fausen adalah pelaku yang pertama ditangkap di Kalimantan Selatan. Lalu, dia dikeler untuk menunjukkan persembunyian temannya yakni Parhan yang ternyata berada di Tanah Merah, Bangkalan, Jawa Timur.

Bima mengatakan, dalam pengepungan di tempat persembunyian Parhan, Fausen ternyata mencoba berontak untuk kabur. Parhan yang telah diperingatkan petugas untuk menyerah, malah mencabut pedang dan mengancam keselamatan petugas. Petugas kemudian melumpuhkan kedua pelaku dengan tembakan di kaki kedua pelaku.

“Kami mengambil tindakan tegas pada mereka,” katanya.

Setelah berhasil ditangkap, kedua pelaku dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Lalu, kedua pelaku dibawa ke Polrestabes Surabaya untuk diperiksa. Dalam pemeriksaan itulah terungkap semua TKP yang mereka satroni.

“Mereka mengakui telah mencuri motor di 4 lokasi. Yakni pada 2 Oktober 2018 di Tambaksari, pada 24 September 2018 di wilayah Sawahan, pada 4 September 2018 di wilayah Sukolilo, dan pada 28 September 2018 di wilayah Tegalsari,” katanya.

Bima mengatakan, terus mengorek informasi dari mereka berdua tentang jaringan curanmor yang cukup meresahkan warga Surabaya ini. (bid/ang)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Kecelakaan Bus di Trowulan Mojokerto

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Surabaya
Jumat, 24 Mei 2024
32o
Kurs