Minggu, 5 Mei 2024

Delegasi Jepang dan Taiwan Tertarik Biodiesel Dari Minyak Jelantah

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara mahasiswa asal Jepang didampingi mahasiswi UKWMS melihat proses pembuatan Biodiesel dari Minyak jelantah. Foto: Humas UKWMS

22 orang delegasi asal Jepang dan Taiwan kunjungi beberapa laboratorium dan jurusan-jurusan di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) untuk belajar kebudayaan dan pengolahan teknologi pemanfaatan limbah.

Kunjungan ini kerjasama antara UKWMS dengan Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, Osaka Institute of Technology (OIT) Jepang, dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) guna pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Kegiatan yang digelar selama 7 hari ini, memilih tema: Biodiversity as Sustainable Development in Energy and Economic Sectors (Biodiversitas sebagai Pembangunan Berkesinambungan di Sektor Ekonomi dan Energi).

Pada hari ketiga pelaksanaan PBL, Selasa (19/2/2019) kali ini, diadakan praktikum bersama pembuatan Biodiesel dari limbah yang dilaksanakan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas Teknik UKWMS.

Biodiesel adalah energi terbarukan dan merupakan pengganti bahan bakar diesel yang mampu mengurangi ketergantungan negara terhadap impor bahan bakar diesel.

Biodiesel dapat dipergunakan secara langsung, ataupun dicampur dengan petroleum dalam proporsi tertentu. Umumnya di Indonesia, biodiesel digunakan sebagai bahan bakar campuran dengan proporsi 20% biodiesel dan 80% bahan bakar diesel.

Biodiesel dapat diproduksi dengan mereaksi kimiawi antara minyak sayur dan atau lemak hewan dengan alkyl alcohol. Menariknya, biodiesel juga dapat diproduksi dengan menggunakan bahan baku limbah rumah tangga misalnya minyak bekas menggoreng alias minyak jelantah.

Hal ini tentunya dapat mengurangi limbah dapur rumah tangga dan mengubahnya menjadi produk yang lebih bernilai. Menurut Maria Yuliana Ph.D., selaku dosen Jurusan Teknik Kimia yang memandu jalannya praktikum, proses pembuatan Biodiesel dari minyak jelantah tidaklah rumit.

Minyak jelantah cukup dicampur dengan alcohol dalam perbandingan volume 3:1, lalu dipanaskan pada suhu 60 derajat Celcius menuju 80 derajat Celcius selama enam menit hingga terbentuk dua lapisan.

Lapisan atas adalah Biodiesel dan lapisan bawah merupakan gliserol. “Untuk setiap 100 ml minyak jelantah akan dapat menghasilkan 100 ml biodiesel,” terang Maria Yuliana.

Shogo Shimizu dari Shibaura Institute of Technology (SIT) menyoal proses pembuatan Biodisesel dari minyak jelantah dan kunjungan ke UKWMS menjadi sesuatu yang menyenangkan karena dapat melihat keberagaman Indonesia.

“Senang sekali bisa mengikuti program ini karena bisa belajar tentang budaya dan keberagaman di Indonesia yang ternyata bagus dan banyak sekali. Selain itu saya juga ingin membawa kembali pengetahuan yang saya pelajari tentang membuat biodiesel dari limbah minyak goreng ini ke Jepang,” ujar Shogo Shimizu.

Senada dengan itu, Nick Wang Bo Xun peserta dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) menyampaikan bahwa Biodiesel belum banyak dimanfaatkan di Taiwan.

“Praktikum pembuatan biodiesel hari ini dan juga keseluruhan kegiatan yang sebelumnya kami ikuti mengajarkan pada kami untuk memikirkan secara mandiri tentang bagaimana mencari solusi atas masalah yang kita hadapi sehari-hari. Menurut saya pengalaman ini sangat menarik dan menyenangkan,” kata Nick Wang bo Xun.

Ke 22 delegasi Jepang dan Taiwan yang hadir di UKWMS adalah 12 orang mahasiswa serta satu profesor asal Shibaura Institute of Technology (SIT) Jepang, tiga mahasiswa dan satu profesor asal Osaka Institute of Technology (OIT) Jepang serta lima orang mahasiswa dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST).

Keseluruhan program PBL antara UKWMS, OIT, SIT dan NTUST ini berlangsung selama delapan hari mulai dari tanggal 16 hingga 23 Februari 2019.

Kerjasama yang diinisiasi oleh Fakultas Teknik ini turut melibatkan Fakultas Farmasi, Fakultas Teknologi Pertanian Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Bisnis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keperawatan serta Fakultas Kewirausahaan di UKWMS.

Pertama kali diadakan pada tahun 2017, kini PBL sudah menginjak tahun ke 3 dan semakin menarik antusiasme peserta dari ke tiga negara.

Sepanjang mengikuti program tersebut seluruh peserta dari tiga negara dipaparkan pada pengalaman langsung berinteraksi dengan keragaman kebudayaan Indonesia.

Melalui kesempatan ini mereka juga bersama-sama berdiskusi mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat dengan memanfaatkan ilmu yang dimiliki oleh masing-masing sesuai bidang dan latar belakangnya.(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
28o
Kurs