Senin, 6 Mei 2024

Fenomena Awan Berbentuk Caping, BMKG Tegaskan Bukan Tanda Bencana

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Salah satu foto fenomena awan lentikularis yang sempat beredar di media sosial. Foto: Istimewa

Fenomena bentuk awan menyerupai caping di atas puncak Gunung Lawu, Karanganyar, pada Jumat (8/3/2019) petang menghebohkan jagat maya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut sebagai awan lentikularis.

Teguh Tri Susanto Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda mengatakan, awan yang tumbuh di sekitaran gunung itu adalah awan lentikularis. Awan ini terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas yang cukup kuat, dari suatu sisi gunung membentur dinding pegunungan.

Sehingga, kata dia, menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti lensa. Secara umum, fenomena ini tidak berbahaya. Tapi, bagi dunia penerbangan ini cukup berbahaya karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan.

“Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat. Sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan,” kata Teguh, saat dihubungi suarasurabaya.net, Sabtu (9/3/2019).

Secara meteorologi, lanjut dia, fenomena awan ini juga tidak mengindikasikan fenomena lain, seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. Awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas atau bukan di permukaan bumi.

“Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu. Biasanya, ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat dan lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan,” katanya. (ang/bid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
32o
Kurs