Sabtu, 4 Mei 2024

Gunung Slamet Berstatus Waspada, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Pendakian Gunung Slamet Jalur Bambangan, Purbalingga, Jawa Tengah. Foto: mapalaptm.com

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Slamet di Jawa Tengah yang semula di level 1 (normal) menjadi level 2 (waspada).

Kasbani Kepala PVMBG, menuturkan bahwa ada peningkatan aktivitas kegempaan dan deformasi yang signifikan di gunung yang memiliki ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, meski hingga kini berdasarkan pengamatan visual, belum teramati adanya gejala erupsi.

“Terjadi peningkatan aktivitas secara kegempaan dan deformasi yang cukup signifikan, namun secara visual belum teramati adanya gejala erupsi,” kata dia di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jumat (9/8/2019).

Atas gejala yang teridentifikasi itu, menurutnya potensi erupsi di Gunung Slamet dapat terjadi kapan pun.

Erupsi yang diprediksi bakal terjadi di Gunung Slamet, kata dia, dapat berupa erupsi magmatik (keluarnya magma dari perut bumi karena dorongan gas yang bertekanan tinggi) atau erupsi freatik (proses keluarnya magma ke permukaan bumi karena pengaruh uap yang disebabkan sentuhan air dengan magma).

“Potensi erupsi dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata dia, seperti dilansir Antara.

Dengan demikian terhitung sejak 9 Agustus pukul 09.00 WIB status Gunung Slamet ditingkatkan menjadi Waspada agar dapat mengantisipasi apabila terjadi erupsi.

“Masyarakat, pengunjung atau wisatawan agar tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata dia.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengimbau masyarakat tetap tenang pascapeningkatan status Gunung Slamet dari aktif normal menjadi waspada.

“Gunung Slamet memang statusnya ditingkatkan jadi waspada tapi masyarakat diimbau untuk tetap tenang. Yang perlu diwaspadai adalah para pendaki sehingga jalur pendakian Gunung Slamet untuk sementara ditutup,” kata Ariono Poerwanto Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas.

Sebelumnya, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terakhir kali terjadi yakni pada bulan Maret hingga Agustus 2014. Saat itu peningkatan aktivitas vulkanik diikuti dengan erupsi yang menghasilkan material abu dan lontaran material pijar di sekitar kawah.

Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs