Jumat, 29 Maret 2024

Istana Ungkap Alasan Presiden Menunjuk Tujuh Staf Khusus Milenial

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden mengenalkan tujuh Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial, Kamis (21/11/2019), di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: dok/Farid suarasurabaya.net

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan mengatakan, Joko Widodo Presiden sengaja menunjuk tujuh orang Staf Khusus dari kalangan anak muda atau istilah populernya milenial, untuk membantu pekerjaan Presiden lima tahun ke depan.

Menurut Moeldoko, Jokowi ingin para staf khusus yang muda usianya menjadi jembatan (bridging) antara Istana dengan publik, antara senior dengan junior, dan antara orang yang gagap teknologi dengan yang melek teknologi.

Hal itu penting supaya publik khususnya generasi muda tidak menganggap Istana Kepresidenan seperti “menara gading” simbol kemapanan atau kemewahan yang susah dijangkau masyarakat.

Keterlibatan staf khusus milenial di Istana Kepresidenan, mewakili pemuda-pemudi di seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu, diharapkan komunikasi antara pemerintah pusat dengan generasi muda bisa terjalin  dengan baik.

“Presiden ingin ada yang menjadi jembatan (bridging) antara Istana dengan publik, bridging antara senior dengan junior, bridging antara orang yang gagap teknologi dengan yang maju di pemikiran teknologi,” ujarnya di Pangkalan Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Presiden, kata Moeldoko, punya komitmen mengedepankan anak-anak muda, untuk ikut terlibat aktif dalam proses pembangunan nasional.

“Agar Istana tidak menjadi menara gading, maka perlu ada penjembatan. Penjembatan ini anak-anak muda milenial yang jumlahnya sangat banyak, pemikirannya advance. Kami kadang-kadang kaget dengan pemikiran itu. Maka, generasi milenial harus terakomodasi dengan bagus. Kami tidak bisa membatasi,” tegasnya.

Seperti diketahui, Jokowi Presiden, Kamis (21/11/2019) sore, mengumumkan nama-nama Staf Khusus Presiden periode 2019-2024 kepada publik, di Istana Merdeka, Jakarta.

Dari 12 orang yang dipilih, tujuh di antaranya dari kalangan milenial dengan sederet prestasi di berbagai bidang.

Masing-masing adalah Adamas Belva Syah Devara (29 tahun) Founder dan CEO Ruang Guru bimbingan belajar online, Putri Tanjung (23 tahun) Founder dan CEO Creativepreneur event organizer, Andi Taufan Garuda Putra (32 tahun) Founder dan CEO Amartha perusahaan teknologi finansial.

Ayu Kartika Dewi (36 tahun) Pendiri Gerakan Sabang Merauke, Gracia Billy Mambrasar (31 tahun) Pendiri Yayasan Kitong Bisa, Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Angkie Yudistia (32 tahun) Pendiri Thisable Enterprise pusat pemberdayaan ekonomi kreatif penyandang disabilitas, dan Aminuddin Maruf (33 tahun) mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Ketujuh orang Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial tersebut, nantinya memberikan masukan konstruktif-inovatif terkait dunia milenial kepada Jokowi.

Mereka berperan membantu Presiden sesuai keahliannya masing-masing, untuk mewujudkan lima program prioritas menuju Indonesia Maju.

Sekadar informasi, Staf Khusus Presiden adalah lembaga non struktural yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas Presiden Republik Indonesia.

Staf Khusus Presiden melaksanakan tugas tertentu di luar tugas yang sudah dicakup dalam susunan Kementerian dan instansi pemerintah. (rid/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
28o
Kurs