Sabtu, 20 April 2024

Kejahatan Siber Perorangan Mulai Marak, Ada Tutorialnya di Internet

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Shutterstock

Kejahatan siber yang dijalankan secara perseorangan mulai marak terjadi di Indonesia. Bekti Cahyo Hidayanto Ahli Siber yang juga Kepala Laboratorium Infrasruktur dan Keamanan Teknologi Informasi ITS mengatakan, salah satu faktornya karena banyak tutorial yang bertebaran di Internet.

“Kalau kebanyakan (kejahatan siber, red) memang jaringan. Berkelompok. Tapi mulai marak orang melakukan kejahatan di dunia siber secara perseorangan. Untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Kenapa berani? karena ada tutorialnya di internet. Banyaknya mereka coba-coba. Itu mulai marak,” ujar Bekti pada Selasa (24/12/2019).

Secara umum, Bekti mengatakan kenaikan angka kasus kejahatan siber bukan hal yang mengagetkan. Menurutnya, fenomena ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Secara nasional, berdasarkan data dari Mabes Polri, kejahatan kasus ini meningkat secara eksponensial setiap tahunnya.

“Di mabes (Polri, red) meningkatnya tiap tahun bukan lagi linier tapi sudah eksponensial. Tambah dua kali lipat kayak gitu. Ini sudah diperkirakan. Bedanya ada di modus dan peralatan yang dipakai. Makin kesini, peralatan yang banyak dipakai makin macem-macem,” jelasnya.

Selain makin meningkat, kejahatan jenis ini juga sudah melewati batas teritori negara. Pelakunya bisa berasal dari negara yang berbeda.

“Pelakunya bukan di negara kita saja. Orang Indonesia melakukan kejahatan di luar negeri. Orang luar negeri melakukan di Indonesia. Sudah lintas negara,” katanya.

Sebagai informasi, kejahatan siber bisa dibagi menjadi dua. Pertama, kejahatan yang menjadikan dunia IT sebagai tujuan dan kedua, kejahatan yang menjadikan IT hanya sebagai alat.

Kejahatan yang menjadikan IT sebagai tujuan diantaranya kegiatan hacking, carding dan phising.

Bekti mengategorikannya sebagai kejahatan siber murni. Contoh kasusnya diantaranya yaitu pembobolan kartu kredit dan data pribadi. Sedangkan, kejahatan yang menjadikan IT sebagai alat diantarahya yaitu penipuan melalui media sosial.

“Memanfaatkan IT, misal menipu. Menggunakan social enginering, itu perangkat IT-nya sebagai alat saja. Cuma kejahatannya bisa macam-macam. Melihat celah sistem, celah bisnis yang terjadi. Bisa macam-macam model dilakukan,” katanya.(bas/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
26o
Kurs