Senin, 29 April 2024

Malaysia Akan Investasikan Teknologi Pengolah Sampah Plastik di Jatim

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Zuraida binti Kamaruddin Menteri Perumahan dan Pemerintahan Daerah Malaysia bersama Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat berkunjung ke Grahadi, Selasa (23/7/2019). Foto: Istimewa

Pemerintah Provinsi Jatim menjajaki kerja sama pembangunan teknologi pengolahan sampah plastik dengan Pemerintah Malaysia.

Zuraida binti Kamaruddin Menteri Perumahan dan Pemerintahan Daerah Malaysia berkunjung ke Grahadi, Selasa (23/7/2019).

Menteri perempuan itu mengatakan, dia melihat adanya peluang investasi di bidang pengolahan sampah plastik di Jawa Timur.

“Hari ini saya berkunjung ke ibu Gubernur untuk dan sharing. Satu yang saya lihat, ada potensi Malaysia investasi pemprosesan kilang plastik. Sampah plastik diproses menjadi resin dan diekspor ke negara maju untuk buat bahan baju, kasut (sepatu), dan sebagainya,” katanya.

Peluang investasi itulah yang menurutnya sangat mungkin ditindaklanjuti oleh Pemerintah Malaysia untuk mempererat hubungan kerja sama dengan Jawa Timur dan Surabaya pada khususnya.

Zuraida binti Kamaruddin mengatakan, kunjungannya kali ini memang khusus untuk menemui Gubernur Jawa Timur. Dia menyanjung Khofifah Indar Parawansa karena telah menjadi gubernur perempuan pertama di Indonesia.

Menteri perempuan Malaysia itu mengaku sudah berkeliling ke sejumlah lokasi di Jawa Timur dan akan membawa sejumlah hal untuk diterapkan di Malaysia. Antara lain bagaimana memberdayakan komunitas masyarakat di lingkungan rumah susun dan perkampungan di Jawa Timur.

Zuraida mengajak serta sejumlah wali kota di Malaysia dalam rangka studi banding ke Jawa Timur beberapa hari ini. Khofifah mengenalkan sejumlah destinasi wisata di Jawa Timur kepadanya. Seperti Kawah Ijen di Banyuwangi dan Pulau Gili Iyang di Sumenep.

“Mungkin dalam waktu dekat ini Bu Menteri dan rombongan kembali lagi ke Jawa Timur mengunjungi sejumlah spot wisata di Banyuwangi. Saya juga kenalkan Gili Iyang yang punya kualitas oksigen kedua terbaik di dunia,” ujarnya.

Berkaitan kerja sama pengolahan sampah plastik dengan Malaysia, Khofifah mengatakan dia sudah berkoordinasi dengan Biro Perekonomian Pemprov Jatim.

“Saya minta follow up supaya kami bisa membangun kerja sama yang lebih sinergis, lebih konkrit, bagaimana kemungkinan investasi Malaysia ke Jawa Timur,” ujarnya.

Sudah secara khusus dia meminta Zuraida mengajak kementerian dan pengusaha di Malaysia berinvestasi mengolah plastik di Jawa Timur dan membawa teknologi yang telah dikembalikan di sana.

“Ternyata, di Malaysia teknologi yang dikembangkan tidak terlalu mahal, tidak membutuhkan lahan luas, dan itu proses recycle (daur ulang) plastik bersih. Kita ini termasuk negara dengan sampah plastik cukup besar,” kata Khofifah.

Khofifah berharap kerja sama ini terwujud, sehingga sampah plastik di Jatim bisa terolah menjadi bahan baku komoditas ekspor.(den/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs