Clara Sumarwati: Yang Penting Merah Putih Berkibar di Everest

Cuaca dingin yang ekstrem menjadi tantangan bagi sosok Clara Sumarwati yang kala itu bersama dengan beberapa pendaki dari Perkumpulan Pendaki Gunung Angkatan Darat (PPGAD) ingin menggapai puncak Everest dengan ketinggian diatas 8.000 mdpl.

Clara bersama kelompok pendaki ini akhirnya harus turun setelah berusaha keras akhirnya hanya mampu berada di ketinggian 7.000 mdpl. “Itu tahun 1994. Dan kami belum bisa mencapai puncak Everest. Kami harus turun,” terang Clara.

Namun demikian, semangat dan keinginan Clara untuk bisa mengibarkan Merah Putih di atas puncak tertinggi di dunia tersbeut tidka pernah surut. Justru selanjutnya, Clara menghimpun dan adari berbagai pihak untuk membiayainya kembali menuju Everest.

Singkat cerita, Clara kembali menggelar perjalanan pendakian untuk menggapai puncak Everest serta mengibarkan Merah Putih. Sebelumnya, beberapa gunung tinggi didunia sudah didaki Clara. Seperti puncak Annapurna IV, dan puncak Aconcagua.

“Yang ada di benak saya ketika itu adalah mengibarkan Merah Putih di puncak Everest. Itu saja. Dan itu terus menyemangati, bahkan ketika mendekati puncak, dan berhadapan dengan cuaca ekstrem, keinginan itu terus mendorong saya naik ke puncak dan berhasil meskipun hanya sekitar 10 menit karena badai dan cuaca buruk,” cerita Clara.

Tanggal 26 September 2019, Clara Sumarwati berhasil menggapai dan menapaki puncak Everest. Nama Clara tercatat sebagai orang Asia Tenggara pertama yang mencapai puncak Everest. Tidak hanya itu, dua pendaki dunia yang juga melegenda, Reinhold Messner dalam bukunya: Everest: Expedition to the Ultimate yang ditulis tahun 1999 juga mencantumkan nama Clara Sumarwati.

Clara Sumarwati pendaki perempuan Indonesia yang berhasil mencapai puncak Everest tahun 1996, Rabu (16/10/2019) hadir di kampus Stikosa AWS dalam rangkaian Dies Natalis ke 55 tahun.(tok/rst)