Selasa, 7 Mei 2024

Buka Perdagangan BEI 2020, Presiden Ingatkan Pentingnya Kepercayaan Investor

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden memberikan arahan sebelum membuka perdagangan tahun 2020 Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/1/2020), di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, hari ini, Kamis (2/1/2020), membuka secara simbolis perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2020, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat.

Di hadapan pelaku pasar saham, Presiden mengungkapkan rasa syukur atas kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil, di tengah ketidakpastian perekonomian global.

“Pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat tahun baru 2020, dengan harapan semoga kita bisa bekerja lebih baik dan mencatat lebih banyak prestasi yang membanggakan negara. Kita patut bersyukur karena di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global di tahun 2019, ekonomi kita bisa relatif stabil,” kata Presiden.

Selain kondisi ekonomi yang stabil, Kepala Negara juga bersyukur kinerja pasar modal Indonesia di tahun 2019 juga menggembirakan. Aktivitas pencatatan saham mencapai 55 pencatatan perusahaan baru, yang tertinggi di ASEAN dan tertinggi ketujuh di dunia.

“Penggalangan dana jangka panjang melalui BEI juga mencapai Rp877 triliun, ini juga jumlah tertinggi yang pernah dicapai. Jumlah investor juga meningkat, dan penghargaan juga banyak diraih dari dunia internasional,” imbuhnya.

Atas capaian itu, Presiden berpesan agar semua pihak menjaga kepercayaan besar yang diberikan berbagai pihak kepada Indonesia. Presiden pun mendukung agar otoritas bursa, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan BEI segera membersihkan bursa dari praktik-praktik jual beli saham yang tidak benar, termasuk praktik goreng-menggoreng saham.

“Jangan kalah dengan yang jahat-jahat. Hati-hati. Harus bersih, berintegritas, berani. Ini sangat penting karena bursa yang bersih dan berintegritas akan membawa kita ke depan lebih baik dan lebih maju. Mungkin awal-awal ada guncangan dikit, tapi jangka menengah, jangka panjang pasti akan lebih baik. Jangan sampai ada lagi dari 100 digoreng-goreng jadi 1.000, goreng-goreng jadi 4.000. Ini menyangkut kepercayaan yang akan kita bangun,” lanjutnya.

Praktik goreng-menggoreng saham yang menimbulkan korban dan kerugian yang tidak sedikit, kata Presiden, harus dihentikan. Presiden juga berpesan agar investor diberikan perlindungan.

Sementara itu, untuk manipulasi pasar dan transaksi keuangan yang menjurus pada fraud dan tindak kriminal, Presiden meminta untuk ditindak tegas.

“Ciptakan sistem transaksi yang benar-benar transparan, benar-benar terpercaya, benar-benar valid. Sekali lagi, ini penting untuk meraih kepercayaan investor baik dalam mau pun luar negeri. Ini penting sekali, sudah. Kita harus membangun sebuah ekosistem dan atmosfer yang baik,” tegasnya.

Jokowi berharap tahun 2020 menjadi momentum bagi OJK dan BEI untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator yang sering memanipulasi. Apalagi mengingat Indonesia sedang menjadi perhatian dunia dan menjadi salah satu tujuan utama investasi.

“Tadi disampaikan oleh Bapak Ketua OJK, dari surveinya Bloomberg, bonds dan stock kita nomor satu di antara negara-negara emerging market yang lain. Ini patut disyukuri, tapi kepercayaan seperti itu jangan hilang gara-gara tadi ada manipulator yang hanya mengambil untung untuk dirinya sendiri,” ungkapnya.

Pencapaian Indonesia yang diakui dunia sebagai Most Preferred Emerging Market di tahun 2020 tersebut patut disyukuri. Indonesia bahkan mengalahkan China, India, Brazil, dan negara-negara lain yang pertumbuhannya juga diakui dunia.

“Karena itu saya tekankan, semua pihak harus menjaga dan memperjuangkan kepercayaan itu. Kembalikan kepada pasar modal Indonesia. Oleh karena itu jadilah yang terpercaya, jangan sekali pun mencederai kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada pasar modal kita,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara pembukaan perdagangan BEI antara lain, Sri Mulyani Menteri Keuangan, Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan, Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK, Inarno Djajadi Direktur Utama BEI, dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.(rid/tin)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
28o
Kurs