Minggu, 5 Mei 2024

Begini Cara Buang Kasur Pegas yang Sudah Tidak Terpakai

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Kasur pegas bekas. Foto: Wikihow

Kasur bekas adalah salah satu jenis sampah yang berulang kali ditemukan hanyut terbawa sungai dan berakhir mengganggu kinerja rumah pompa Kota Surabaya. Sampah-sampah ini ditengarai mengakibatkan kinerja rumah pompa tidak maksimal sehingga Kota Surabaya terendam banjir.

Bambang, pendengar Radio Suara Surabaya yang pernah bekerja di perusahaan kasur mengatakan, kurangnya pengetahuan konsumen terhadap produk kasur dan tidak adanya edukasi dari penjual menjadi penyebabnya.

“Kasur itu ada dua macam. Spring dan Non Spring. Kalau kasur Spring, dalamnya ada pegas karbon, kurang lebih 70 persen. Sedangkan lapisannya ada cotton sheet, foam, kain plushing yang dijahit secara manual maupun dengan mesin,” ujar Bambang, saat mengudara, Selasa (29/12/2020) pagi.

Bambang menegaskan, spring bed tidak layak dibuang di sungai. Ada cara tersendiri untuk membuang kasur pegas bekas.

“Spring bed itu ada yang home industry, ada yang pabrikan. Kualitasnya ada tiga kelas. Low class, medium class, dan high class. Spring bed low class kebanyakan pegasnya terasa keras, kalau bekas dikasihkan orang tidak layak. Kalau dibuang, ada caranya,” katanya.

“Pertama, sambungan baseband-nya (keliman atau pelipit tepiannya) dibuka. Potong lapisan kainnya. Lepas lalu dilipat. Lapisan busanya bisa dipakai, bisa tidak dipakai. Pegasnya bisa dipotong-potong pakai tang, baru kasihkan ke tukang loak,” tambah Bambang.

Sedangkan, spring bed medium dan high class yang sudah tidak terpakai, masih bisa diberikan ke orang lain. “Tinggal diganti kainnya karena pegasnya masih bagus,” kata Bambang.

Sebelumnya diberitakan Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya menemukan tiga sampah kasur tersangkut di Pintu Air Simo, Senin (28/12/2020) malam.

Erna Purnawati Kepala Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, pada Radio Suara Surabaya, Selasa (29/12/2020) menjelaskan, untuk sampah-sampah rumah tangga bervolume besar, tentang teknis pembuangannya sudah diatur oleh Pemkot.

“Kita sudah kerjasama dengan DKRTH. Sebenarnya kalau ada sampah seperti itu telepon aja ke DKRTH, nanti dibantu ngangkut, daripada dibuang seperti itu. Kalau basah, ngangkutnya ampun. Nanti sampahnya ditaruh di mana, dibantu untuk angkutnya daripada dibuang dan menghambat,” ujarnya.(iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
28o
Kurs