Kamis, 25 April 2024

Berkat Ekstraktor Otomatis, Hasil Tes Swab Bisa Diketahui dalam Sehari

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
dr. Hartono Tanto CEO RS Premier Surabaya saat di RS Premier, Kamis (30/4/2020). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Berkat ekstraktor otomatis, hasil swab test PCR Covid-19 di RS Premier Surabaya bisa diketahui hanya dalam waktu satu hari.

“Ini kan proses. Jadi prosesnya ini 7 jam paling cepet. Tapi kita gak berani resiko begitu (sebagai kehati-hatian), jadi kita bilang paling cepet 1 hari. (Bisa cepat) karena kebetulan mesinnya ini kita punya ekstraktor otomatis. Ekstraktor otomatis itu mempercepat prosesnya,” ujar dr. Hartono Tanto CEO RS Premier Surabaya ditemui di lokasi pada Kamis (30/4/2020).

Menambahkan, layanan swab test di rumah sakit ini menggunakan sistem Drive Thru. Sehingga, masyarakat yang melakukan tes tidak perlu keluar dari kendaraan. Ada dua pos yang harus dilewati, pertama pos pengisian formulir dan terakhir swab test itu sendiri.

dr. Hartono mengatakan, dalam sehari, mereka bisa mengetes sebanyak 500 orang. Namun, sebagai awalan, mereka membatasi layanan sebanyak 250 orang dalam sehari. Menurutnya, sistem drive thru relatif lebih aman, baik bagi orang yang dites maupun petugas medis.

“Kami pengalaman, sebelum melakukan drive thru, petugas kesehatan kami banyak yang terpapar dan tertular. Dengan drive thru kontaknya lebih singkat. Jadi mencegah penularan staff medis juga. Aman untuk pasien, aman untuk petugas kami. Keamanannya begini, karena kontaknya relatif singkat, paling cuma tiga menit, dan di udara terbuka, itu kalau di udara tertutup terpapar lebih besar. Makanya kami memilih drive thru karena di udara terbuka, kontaknya cuman tiga menit. Kalau di ruangan konsultasi, bisa satu pasien setengah jam sampai satu jam,” jelasnya.

Untuk pasien yang sedang rawat jalan dan inap di RS Premier Surabaya, apabila setelah melakukan swab tes diketahui hasilnya positif, maka yang bersangkutan akan dipindahkan ke red area yang ada di rumah sakit. Apabila negatif, maka ia akan tetap ditempatkan di green area.

“Nah, kalau ternyata ada yang datang tanpa gejala, dan ternyata positif, kita validasi lagi ke laboratorium pemerintah. Kami gak gegabah,” pungkasnya. (bas/tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs