Sabtu, 11 Mei 2024

Gubernur Jatim: Surabaya Terlambat Tangani Klaster Sampoerna

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (1/5/2020). Foto: Istimewa.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menegaskan, ada keterlambatan respons penanganan klaster penularan Covid-19 di Pabrik PT HM Sampoerna Tbk Rungkut 2 Surabaya.

Khofifah mengaku kaget mendengar informasi itu pada 28 April sore. Dia langsung meminta dr Joni dan dr Kohar menggali informasi lebih dalam. Pabrik itu ternyata sudah tidak berproduksi pada 26 April.

Dia pun segera meminta dr Kohar Hari Santoso Ketua Tracing Gugus Tugas Covid-19 berkoordinasi secara intensif melakukan tracing bersama dr Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Tugas Kuratif Covid-19.

“Ini agak terlambat responnya. Tanggal 14 April sudah dilaporkan ke Dinkes Surabaya. Mungkin tidak detail laporannya, jadi tidak langsung ditindaklanjuti,” ujar Khofifah.

“Kalau informasinya detail, saya rasa (Pemkot Surabaya) pasti melakukan quick response. Jadi hal seperti ini, saya ingin sampaikan, kecepatan merespon, kecepatan memberikan layanan, itu sangat penting.”

Menurutnya, kecepatan respons dan kecepatan layanan juga bisa memberikan layanan terbaik dan turut menentukan tingkat kesembuhan pasien terjangkit Covid-19.

“Jadi kecepatan layanan itu penting, oleh karena itu mungkin di antara kita semua kalau kemudian ada yang tahu tanda-tanda klinis tertentu, bantu komunikasikan supaya bisa segerakan diri mendapat layanan,” ujarnya.

Dokter Joni Wahyuhadi bilang, pada 14 April itu sudah keluar hasil tes PCR atas swab kedua karyawan. Hasilnya positif Covid-19. Beberapa hari kemudian, pada 18 April keduanya meninggal.

Saat ini sudah dilakukan penanganan terhadap kurang lebih 500 orang karyawan di pabrik tersebut. Perusahaan sudah melakukan tes swab terhadap 164 karyawan tapi hasilnya belum keluar.

Sementara, Gugus Tugas Covid-19 sudah melakukan rapid test terhadap 323 orang karyawan lain, 100 di antaranya reaktif dan seluruhnya sudah diisolasi di hotel yang disediakan perusahaan.

RSUD dr Soetomo, kata Joni, sudah melakukan swab terhadap 46 orang dari 100 karyawan yang sudah diisolasi. Hasilnya, 34 di antaranya dinyatakan positif Covid-19.

Dengan demikian, dari klaster penularan Covid-19 ini sudah ada 36 orang yang dinyatakan positif Covid-19 sejak 14 April lalu.

Berkaitan dengan penanganan klaster Sampoerna ini, M Fikser Koordinator Komunikasi Gugus Tugas Covid-19 Surabaya ketika dihubungi via telepon tidak menjawab.(den/bid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 11 Mei 2024
28o
Kurs