Sabtu, 20 April 2024

Gubernur Sebut Klaster Baru dan Belum Menerima Usulan PSBB dari Malang Raya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim. Foto: Istimewa

Kabupaten/Kota di Malang Raya meskipun tidak mengalami peningkatan kasus secara eksponensial selama beberapa terakhir, namun jumlah kasusnya sudah cukup mengkhawatirkan.

Di Kabupaten Malang, sampai Jumat (1/5/2020) malam, jumlah kasus positif Covid-19 tercatat sebanyak 34 kasus. Meningkat masing-masing dua kasus pada 29 April dan 30 April.

Kabupaten Malang berada di urutan kelima jumlah kasus terbanyak setelah Kabupaten Lamongan.

Sementara Kota Malang jumlah kasus Covid-19 sampai Jumat kemarin sebanyak 17 kasus. Pada 29 April lalu, jumlahnya bertambah dua kasus, sedangkan pada 30 April lalu tambah satu kasus.

Daerah dengan tingkat penularan terkecil di Malang Raya ada di Kota Batu. Sampai Jumat kemarin jumlah kasus di Kota Apel itu bertahan di angka tiga. Tidak ada penambahan selama tiga hari belakangan.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur Jumat kemarin justru menyebutkan, Tim Tracing mendeteksi adanya klaster baru yang muncul di Malang. Tidak dia jelaskan detail Malang yang mana.

Khofifah menyebutkan, klaster baru di Malang ini diprediksi cukup banyak menularkan virus di sejumlah lokasi Malang.

“Apa yang terjadi pada klaster baru di Malang ini antara lain adalah pasien yang memang minta pulang, dan setelah di rumah, dapat dua hari, meninggal,” kata Khofifah di Grahadi Jumat malam.

Klaster ini, kata Khofifah, menyebar di sebuah pasar di Malang. Hanya saja, Gubernur Perempuan Pertama di Jawa Timur itu tidak menyebutkan pasar mana yang dia maksud.

“Tenaga kesehatan ada yang kemudian tertular. Kemudian ketika ke pasar juga ada yang tertular,” terangnya.

Kohar Hari Santoso Ketua Gugus Tracing Penanganan Covid-19 mengaku masih mendalami klaster itu. Sudah ada 41 orang sudah menjalani rapid tes. Tiga di antaranya reaktif, atau positif menurut tes cepat.

Tim Tracing akan melakukan pelacakan lebih jauh lagi. Dia benarkan, aktivitas pasien memang di salah satu pasar di Malang, sehingga ada kemungkinan orang lain sudah tertular virus SARS CoV-2.

“Seperti gubernur sampaikan, ada salah seorang pedagang, kemudian dia riwa-riwi (wira-wiri) dari Surabaya (Malang). Lalu sakit, diisolasi, dan tadi, sudah menyebar beritanya di Malang,” kata Kohar.

Kohar enggan menjelaskan lebih jauh terkait klaster Malang ini. Termasuk lokasi pasar tempat penularan yang dimaksud Gubernur. Apakah pasar itu ada di Kabupaten Malang atau di Kota Malang, atau justru di Batu.

Kota Malang adalah daerah yang mula-mula mengajukan usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebelum Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Namun, karena suatu hal, Pemprov meminta Pemkot Malang mempertimbangkan ulang usulan itu.

Kemarin, Khofifah menegaskan kembali, bahwa dia belum menerima usulan PSBB baik dari Pemkot Malang, Pemkab Malang, atau Pemkot Batu. “Sampai malam ini (Jumat) tidak ada di meja saya,” ujarnya. (den/ang/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
28o
Kurs