Jumat, 29 Maret 2024

Hari Media Sosial, Netter: Nek Durung Moco Berita e100 Durung Marem

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Media sosial menjadi hal yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Media sosial kerap dipakai untuk berinteraksi dengan orang yang sudah dikenal maupun mencari kenalan baru. Seiring waktu, peran media sosial semakin berkembang. Menjadi tempat untuk mencari informasi terkini yang dapat diakses secara cepat dan mudah. Sampai menjadi medium publik menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah.

Pada Hari Media Sosial, Rabu (10/6/2020), Suara Surabaya menghimpun pengalaman Netter bersama laman media sosial Facebook e100 dan Twitter @e100ss.

Berbagai kisah terungkap. Mulai dari terhindar dari hoaks, tempat mengadu terkait masalah layanan publik, sampai betapa menghiburnya komentar-komentar Netter lain.

Dwiatmini Tyasmiasih, Netter e100, mengaku pernah terhindar dari berita hoaks dan bisa selalu update berita apa pun. “Aku juga dapat hiburan dari komen-komen netizen yang kadang bikin geli,” tulis Dwiatmini.

Sedangkan Kim Foek Gunawan mengaku justru menjadi lebih bijak dalam merespon berita karena mengetahui mana berita yang benar, mana yang tidak atau kurang benar justru dari e100.

Dengan memantau unggahan e100, Putra Hadi yang saat ini tinggal di luar negeri juga masih bisa update berita tentang Surabaya dan sekitarnya.

Tak ketinggalan, Netter juga menantikan update e100 tentang lalu lintas. Luki Gelit’s menulis, “Gara-gara e100 aku jadi tahu jalan yang harus dilalui untuk menghindari macet”. Bahkan, Novi, pemilik akun @wnovi671 me-retweet, “Lewat @e100ss aku pernah jadi pembawa berita macet paling top di kantor 😊”

Alih-alih sebagai laman media sosial media massa, e100 dan @e100ss juga menjadi sarana masyarakat menyampaikan aspirasi dan keluh kesahnya terhadap layanan lembaga pemerintahan.

“Lewat @e100ss aku pernah di bantu selesaikan untuk masalah e-KTP yang dulu tak kunjung selesai selama 3,5 tahun. Dari On Air jam 10 malam cerita panjang lebar kali tinggi and then kebetulan orang kecamatan saya dengar dan beri respon. Besoknya dibantu selesaikan. Thank you Radio SS😁,” tulis Gabriella Gabby Devina.

Kalau menurut Denny Suwoto, “Karena e100, segala aspirasi rakyat bisa tersalurkan kepada siapa saja, termasuk birokrasi pemerintahan yang terkadang sulit untuk tersampaikan karena susahnya menemuin pejabat tingginya, tetapi lewat Suara Surabayaatau e100 sangatlah mudah… Terima kasih Suara Surabaya, Tetap menjadi yang terakurat dan terpercaya, kebanggaan seluruh masyarakat di Indonesia bahkan di dunia…. 👍👍😍😍🤩🤩.

Sampai-sampai, Netter yang bernama Muhamad Munir mengaku baru tenang kalau sudah mengecek berita di e100. “Nek durung moco berita e100 durung marem. (Kalau belum baca berita e100 belum puas, red).”

Terlepas dari informasi yang diunggah dan dibagikan Suara Surabaya di media sosial e100 dan @e100ss, kolom komentar justru menjadi hiburan tersendiri bagi Netter di kala pandemi Covid-19.

“Gara-gara e100 aku dadi wong gendeng iso guyu-guyu dewe delok komentar,” tulis Ayik Dwi.

Benar benar hiburan gratis yang luar biasa, tulis Heny Rahayu.

Sejumlah Netter juga mengaku karena mengikuti e100 mereka jadi lebih dekat dengan orang-orang di balik Radio Suara Surabaya dan juga pendengar lainnya. “Gara-gara e100…aku isok lihat wajah-wajah penyiar Suara Surabaya dan CEO Suara Surabaya,” tulis Boedi Mukidi Joe Santoso.

Sedangkan Revans dan Muhammad Fitrah Febriansyah menuntaskan rasa penasarannya terhadap sosok pendengar setia Radio Suara Surabaya. “Gara gara e100 aku tahu wajah e Pak Agustinus yang selalu ngeyel dengan pendapatnya yang sangat masuk akal,” tulis Revans.

Sejarah Hari Media Sosial

Mengutip Kumparan, Hari Media Sosial pertama kali dicetuskan oleh Handi Irawan, seorang pengusaha asal Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya ia juga tercatat telah sukses dengan Top Brand Award, Hari Marketing Indonesia, dan Hari Pelanggan Nasional.

Hari Media Sosial dicetuskan dengan pemikiran bahwa masyarakat Indonesia perlu ditingkatkan kesadaran dan edukasinya dalam menggunakan media sosial. Ini dimaksudkan agar kedepannya penggunaan tersebut mampu memberikan dampak positif bagi individu itu sendiri maupun bagi orang lain dan para pelaku usaha.

Hari Media Sosial diperingati setiap 10 Juni dengan menyampaikan kabar baik apapun melalui semua akun medsos yang dimiliki. Dalam penyampaiannya, netizen bisa mengunggah kata-kata, cerita inspirasi, hingga ajakan untuk membuat hidup menjadi lebih baik lagi.

Sedangkan untuk para pelaku usaha, Hari Media Sosial ini bisa dijadikan momen untuk menyampaikan terima kasih kepada pelanggannya. Para pelaku usaha juga bisa turut memberikan penawaran menarik atau sekedar ajakan yang memotivasi pelanggan atau pengikutnya untuk selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk sesama.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
31o
Kurs