Jumat, 26 April 2024

Hasil Testing Menunjukkan 86 Persen Masyarakat Indonesia Negatif Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dokter Reisa Broto Asmoro Juru Bicara Satgas Covid-19. Foto: Biro Pers Setpres

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengklaim perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia semakin menunjukkan hasil yang baik.

Data tracing yang dilakukan pemerintah per 18 Oktober 2020 menunjukkan dari 2,5 juta orang yang diperiksa, 86 persen di antaranya negatif Covid-19.

Sedangkan 14 persen dari 2,5 juta orang di antaranya positif Covid-19. Artinya dari 10 orang yang dites, 8 negatif dan 2 positif.

Reisa Broto Asmoro Juru Bicara Satgas Covid-19 mengatakan, hasil itu merupakan bentuk dari upaya tracing atau pelacakan kasus yang dilakukan pemerintah, melibatkan ratusan tenaga kesehatan, relawan termasuk kerja sama dengan masyarakat.

“Upaya gotong royong itu berhasil menemukan 1.347 kelompok penyebaran atau klaster. Secara total sudah ada lebih dari 4 juta spesimen yang diperiksa di 377 laboratorium di Indonesia. Kita patut sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petugas yang terkait, kerja keras mereka luar biasa,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Walau demikian, lanjut Reisa, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan yaitu angka positivity rate sebesar 14 persen. Persentase itu menyatakan ada sekitar 3.000-4.000 kasus baru per harinya dan masih harus ditekan lagi.

Sekarang, pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan atau kasus aktif sebanyak 63.380 kasus yang dirawat di 840 rumah sakit rujukan, isolasi mandiri atau tempat karantina yang disediakan pemerintah di berbagai daerah.

“Mari kita saling membantu dan tidak menambahkan angka konfirmasi positif. Hindari kegiatan yang membahayakan diri kita dan sekitar kita,” lanjutnya.

Sementara untuk upaya treatment ada 289.243 pasien sembuh. Angka kesembuhan atau recovery rate mencapai 79 persen yang terus ditingkatkan per minggunya.

“Angka kesembuhan juga menunjukkan peningkatan dilihat per pekan selama Oktober ini. Pekan kedua Oktober angka kesembuhan 76,48 persen dan pekan ketiga meningkat menjadi 78,85 persen,” paparnya.

Pada kesempatan itu, Dokter Reisa kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Disiplin menjalankan pola 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan sangat diperlukan supaya upaya pemerintah dalam melakukan 3T dan meningkatkan kesehatan masyarakat tidak sia-sia.

“Tentunya kita sepakat upaya bukan hanya untuk melindungi generasi kita saja. Tetapi juga melindungi generasi penerus, dan memberikan pembelajara yang mungkin di masa depan akan menghadapi pandemi lainnya. Untuk generasi emas Indonesia, yang sehat dan kuat, mari kita sukseskan 3T dan disiplin menerapkan 3M, serta sukseskan vaksinasi,” tandasnya. (rid/ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
31o
Kurs