Minggu, 5 Mei 2024

Lumbung Pangan Serap 232,4 Ton Beras Petani Lokal Setara Rp1,1 Miliar

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Acara lumbung pangan Jatim yang diselenggarakna oleh Pemprov Jatim di JX International pada 21 April lalu. Foto: Istimewa

Sejak dibuka 21 April 2020, Lumbung Pangan Jatim menyerap 232,42 ton beras dari petani lokal di Jatim. Sudah sebanyak 107,61 ton lebih yang terjual ke masyarakat atau senilai Rp 1,1 miliar.

Sisanya, 124,8 ton beras, menjadi stok Lumbung Pangan Jatim. Jumlahnya dipastikan bertambah seiring masih beroperasinya lumbung pangan di JX Internasional Surabaya itu.

Data Lumbung Pangan Jatim, beras lokal Jatim yang diserap antara lain berasal dari Mojosari 35,7 ton, Mojokerto 42,98 ton, Kediri 34,5 ton, Jember 13,17 ton, Ngawi 17,86 ton, dari Lamongan 69,2 ton.

Erlangga Satriagung Direktur Utama Panca Wira Usaha (PWU) Jatim yakin Lumbung Pangan bermanfaat untuk petani. Produk mereka diserap lalu dijual ke masyarakat dengan harga terjangkau.

Seringkali, harga bahan pangan mengalami naik turun. Petani adalah elemen pertama yang terdampak. Sektor produksi merugi karena pendapatan dari harga jual tak sepadan dengan pengeluaran.

Selain menyerap produk petani, tujuan Lumbung Pangan Jatim adalah menjaga stabilitas harga bahan pangan, serta menghadirkan peran pemerintah untuk masyarakat.

Lumbung Pangan yang diprakarsai Gubernur Jatim itu, kata Erlangga, juga bermanfaat bagi masyarakat. Karena dengan program ini masyarakat bisa membeli kebutuhan dengan harga terjangkau.

“Petani tidak rugi, kebutuhan masyarakat juga terpenuhi. Jumlah beras yang kami serap akan bertambah karena kami buka Lumbung Pangan Jatim ini sampai 21 Juli mendatang,” kata Erlangga.

Di tengah naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok di bulan Ramadan, Lumbung Pangan Jatim bisa mengatasi masalah tahunan itu. Harga tetap terkontrol karena stoknya dipastikan ada.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim memastikan Lumbung Pangan selalu berada di bawah harga pasar. Dia selalu memantau perkembangan program itu dari hari ke hari.

“Termasuk perkembangan harga bahan pokok di pasar,” katanya. Tujuan pemantauan ini untuk mengevaluasi layanan program untuk masyarakat, terutama fluktuasi harga.

“Lumbung Pangan selalu berada di bawah harga pasar. Ini bisa dicek, kami pastikan warga bisa memenuhi kebutuhannya dengan harga terjangkau,” ungkap Khofifah.

Dia berharap, masyarakat bisa memanfaatkan program ini terutama secara dalam jaringan (daring/online), tidak harus datang ke lokasi penjualan di JX International Surabaya.

Cukup dengan memanfaatkan website Lumbung Pangan Jatim yang sudah disediakan dengan tawaran belanja online gratis ongkir untuk kawasan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.(den/tin)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
30o
Kurs