Operasi Zebra Semeru 2020 Fokuskan Tiga Jenis Pelanggaran

Operasi Zebra Semeru 2020 diselenggarakan mulai hari ini, Senin (26/10/2020), sampai 8 November mendatang. Ada tiga jenis pelanggaran yang menjadi sasaran utama pada operasi tersebut, di antaranya tidak menggunakan helm saat berkendara, pengendara masih dibawah umur, dan melawan arus.

“Untuk penekanan Operasi Zebra Semeru 2020, kita melihat tingkat kecelakaan tinggi maka kita memiliki tiga target operasi khusus di antaranya tidak pakai helm, pengendara di bawah umur dan melawan arus,” kata Kompol Gathut Bowo Supriono Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Jatim kepada Radio Suara Surabaya, Senin pagi.

Meski begitu, lanjutnya, jenis pelanggaran lainnya juga tidak luput dari penindakan polisi. Terutama bentuk pelanggaran yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Ditambah dengan masih adanya penyebaran Covid-19 di masa pandemi ini, maka Operasi Zebra kali ini juga akan menindak pelanggar yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

“Karena di masa pandemi Covid-19, kita laksanakan kegiatan bersama instansi terkait untuk menertibkan protokol kesehatan di masyarakat. Jadi Operasi Zebra bersama-sama menertibkan Operasi Kesehatan,” tambahnya.

Kompol Gatot menyebut, Operasi Zebra Semeru 2020 menerapkan tiga konsep operasi, yakni penindakan hukum 20 persen, tindakan preventif 40 persen, dan edukasi 40 persen.

Operasi Zebra ini digelar selama 24 jam selama 14 hari ke depan, tujuannya agar masyarakat disiplin mematuhi aturan lalu lintas sekaligus menjaga protokol kesehatan.

“Dengan adanya Operasi Zebra Semeru 2020, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri mematuhi peraturan lalu lintas dan menjaga keselamatan pribadi dan orang lain,” katanya. (tin/ang)