Jumat, 29 Maret 2024

Pemkot Surabaya Libatkan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tangani Covid-19

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya memberi pembekalan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) yang menjadi relawan Covid-19 di Halaman Balai Kota, Senin (3/8/2020). Foto : Humas Pemkot Surabaya

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya memberi pembekalan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) menjadi relawan membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19. Pemberangkatan relawan itu berlangsung di Halaman Balai Kota, Senin (3/8/2020).

Mereka dari enam universitas yakni Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Universitas Muhammadiyah, Universitas Ciputra (UC), Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Widya Mandala serta Stikes Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya.

Pada kesempatan itu, Risma berterima kasih atas kesediaan kampus dalam memfasilitasi mahasiswanya untuk menjadi relawan. Menurut dia, para mahasiswa diberi kesempatan menjadi relawan agar menambah pengalaman serta ikut menjadi bagian dalam penanganan Covid-19.

“Dahulu saat menjadi mahasiswa, saya memperbanyak pengalaman. Ikut pameran arsitektur keluar kota. Jadi punya pengalaman mengatur dan menghadapi masyarakat karena selalu ikut turun. Kalau tidak ada pengalaman itu, berat jadi wali kota,” kata Risma.

Sembari menceritakan pengalaman semasa kuliah, Risma menjelaskan Pemkot Surabaya juga sudah menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap untuk para relawan. “Mulai dari face shield, kaca mata google serta baju hazmat, sudah kami siapkan,” ungkap dia.

Sementara itu, Hudi Winarso Dekan FK Ciputra Surabaya menyambut baik upaya Pemkot Surabaya dalam melibatkan mahasiswa sebagai relawan. Sebelumnya, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk mengikuti rencana yang sudah disiapkan.

“Kami senang. Universitas Ciputra menyambut dengan sangat positif. Apalagi tadi Ibu Wali menyampaikan suasananya semakin baik dan ini by design keterlibatan mahasiswa untuk pengalaman apalagi sudah disiapkan APD nya sekalian,” kata Hudi.

Hudi menjelaskan, selain melibatkan mahasiswa sebagai relawan, Wira Widjaya Lindarti, dr, spMK, salah satu dokter spesialis mikrobiologi di Universitas Ciputra (UC) juga diminta membantu Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang ada terletak di Jalan Gayungan.

“Karena dokter spesialis mikrobiologi Klinik Universitas Ciputra, Wira Widjaya Lindarti, dr, spMK ini sangat berpengalaman untuk test swab. Jadi beliau juga ikut membantu,” terangnya.

Handayani Dekan FK Unusa juga menyatakan hal yang sama. Pihaknya juga siap membantu Pemkot Surabaya baik dalam pemeriksaan swab dan rapid test dengan tujuan menemukan kasus baru. “Dengan demikian untuk pencegahan penularan supaya lebih efektif. Kita mendukung upaya tersebut,” kata dr Handayani.

Handayani menegaskan akan mendiskusikan lebih lanjut dengan pihak Dinkes Surabaya untuk mekanisme penugasan. Mulai dari penjadwalan, lokasi, hingga perlindungannya. Terutama perizinan kepada orang tua mahasiswa. Bahkan ia menyebut, relawan juga harus dipastikan kesehatannya.

“Kami pastikan itu, jangan sampai mereka (relawan) menjadi pembawa. Yang jelas kami akan mendukung. Untuk saat ini jumlahnya ada 10 orang. Tapi kembali lagi kami menyesuaikan,” katanya. (bid/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
27o
Kurs