Kamis, 25 April 2024

Pencegahan Penyebaran Covid-19 yang Libatkan Masyarakat Dinilai Cocok untuk Surabaya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Mural di Kampung Gadukan Baru, Morokrembangan, Surabaya yang juga dikenal sebagai Kampung Parikan Suroboyo. Foto : julajuli.com

Karnaji Dosen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga menilai program Kampung Wani Jogo Suroboyo yang melibatkan masyarakat Kota Surabaya untuk ikut berperan mencegah penyebaran Covid-19 sudah tepat.

Sebab, meski Kota Surabaya kota besar, tapi karakteristik masyarakatnya simpatik, interaktif, dan solidaritasnya masih tinggi dibandingkan masyarakat Jakarta yang lebih individualistik.

“Program tersebut menguatkan lagi solidaritas antar orang yang sebenarnya sudah sangat dekat. Satuannya bukan pada kota besar tapi pada lingkungan kecil. Gotong royong di kampung masih tinggi. Karena itu, menggerakkan dari bawah sudah tepat. Saya yakin program ini akan efektif,” ujarnya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (26/5/2020).

Apalagi, menurut Karnaji, sebenarnya kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran Covid-19 sudah ada. “Secara rasional, program ini untuk lingkungannya, melindungi keluarga di mana mereka tinggal. Dari sini keihklaskan untuk aktif bisa terwujud. Jadi bukan hanya menerapkan PSBB, tapi bagaimana mereka melindungi diri dan sekitarnya,” kata Karnaji.

Orang-orang yang masih tidak patuh protokol kesehatan dan aturan PSBB pun, kata Karnaji, tidak berkutik kalau berhadapan dengan tetangganya sendiri.

Untuk diketahui, Eddy Christijanto Kepala Satpol-PP Kota Surabaya saat rapat koordinasi dan evaluasi PSBB di Grahadi, Senin (25/5/2020), mengatakakan bahwa Pemkot Surabaya sudah menyiapkan langkah penguatan pembatasan sosial berbasis kampung.

“Kami akan meningkatkan civil society. Kami akan memberdayakan masyarakat di tingkat RW atau di tingkat kampung. Kami bentuk Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di tingkat RW, yang bersama Forkopimda kami sebut sebagai Kampung Wani Jogo Suroboyo,” ujar Eddy yang sebelum menjabat Kepala Satpol-PP sempat menjabat Kepala BPB Linmas.

Penerapan Kampung Wani Jogo Suroboyo ini melibatkan tokoh masyarakat di tingkat kampung dengan pola gotong-royong dan kemandirian masyarakat untuk memutus rantai Covid-19.

Irvan Widyanto Kepala Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya menjelaskan yang akan menjadi Kepala Gugus Tugas di Kampung Wani Jogo Suroboyo itu adalah Ketua RT dan RW. Masing-masing RT dan RW akan memiliki empat Satgas yang akan melakukan masing-masing tanggung jawabnya. Antara lain.

  1. Satgas Wani Sehat, yang bertugas memantau warga PDP, ODP, dan ODR yang melakukan isolasi mandiri dan rawat jalan serta memastikan permakanan mereka.
  2. Satgas Wani Sejahtera, tugasnya mengidentifikasi warga yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19 dan memastikan warga lain bergotong royong untuk membantu warga itu.
  3. Satgas Wani Jogo, yang berperan mengawasi warga yang keluar masuk di wilayah kampung masing-masing.
  4. Satgas Wani Ngandani, yang tugasnya melaporkan dan menginput data. Satgas ini akan mendapatkan akses aplikasi untuk memutakhirkan data tentang ODP/PDP sekaligus mengedukasi penanggulangan COVID-19 kepada masyarakat.(iss)
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs