Sabtu, 27 April 2024

Peringati Hari Jadi Majapahit ke-727, Seniman di Mojokerto Lukis Candi Brahu

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pelukis mengabadikan Candi Brahu di atas kanvas. Foto: Fuad Maja FM

Hari Pahlawan Nasional 10 November yang bertepatan dengan hari Jadi Majapahit yang ke 727 diperingati dengan melukis massal bertajuk ‘Perfrom Art Pelukis Nasional’

Mereka melukis on the spot (OTS) Candi Brahu yang ada di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Dalam setiap karya mereka terdapat makna tersendiri.

Kegiatan melukis bersama dengan tema seputar Candi Brahu tersebut sebagai bentuk menghargai sejarah dan Ulang Tahun Majapahit ke-727 yang sekaligus memperingati Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2020.

Novian Kurnianto Ketua Lembaga Bala Maja Nusantara Mojokerto mengatakan, acara yang bertajuk Perfrom Art Pelukis Nasional sengaja digelar di kawasan wisata budaya di Trowulan untuk menguri-uri peninggalan majapahit.

“Jangan sampai generasi muda lupa dengan sejarah karena keterbatasan waktu dalam situasi Pandemi Covid-19 kita melakukannya bersama seni rupa dan seni lukis dengan melakukan aksi Perfrom Art dari pelukis Nasional yang diwakili 25 orang untuk memperingati Hari Pahlawan dan Hari Jadi Majapahit ke-727,” ungkapnya, Selasa (10/11/2020) kepada Fuad Reporter Maja FM.

Novian mengatakan adanya kegiatan ini dapat memberikan sumbangsih nyata agar ke depannya Pemerintah Daerah dan masyarakat juga dapat mendukung dan memberikan ruang lebih banyak untuk pelestarian budaya di kota masing-masing, khususnya di bumi Majapahit.

“Supaya sejarah tidak terpupus oleh budaya asing yang sudah marak yang berpengaruh pada generasi muda. Kita akan bergerak terus untuk mensosialisasikan budaya, seni bahkan bisa mendatangkan di bidang pariwisata terutama dalam konteks budaya dan spiritual,” terangnya.

Kata dia, Mojokerto merupakan cikal bakal kebesaran Nusantara dari Indonesia.

“Pahlawan nusantara dulu penuh perjuangan yang harus dihargai dan dikenang dalam memperjuangkan NKRI,” ucap Novia.

Dalam kegiatan ini, setidaknya diikuti oleh 25 seniman lukis di antaranya pelukis anak-anak yang berasal dari Kota Mojokerto dan luar kota seperti Surabaya, Solo dan Jakarta. Tema lukisan berbeda-beda namun topik utamanya tentang Candi Brahu dan spiritual yang nantinya akan dituangkan dalam kanvas.

“Pelukis naturalisme yang ada pesan-pesan khusus melalui lukisannya dan pelukis spiritual yang menyampaikan pesan dari leluhur lewat sebuah lukisan,” jelasnya.

Salah seorang pelukis naturalisme Priyok Dinasti (54) warga Balongsari Kota Mojokerto mengaku, pada momen kali ini dia mengabadikan Candi Brahu melalui lukisan abstrak.

“Jadi orang akan menerka-nerka lukisan abstrak Candi Brahu dan pesan yang disampaikan untuk melestarikan sejarah peninggalan dari legenda sebelum Kerajaan Majapahit,” terang pria yang sudah 35 tahun berkecimpung dalam dunia seni rupa melukis.

Kata dia, kesulitan melukis abstrak adalah mencari inspirasi dan menciptakan ide baru yang kreatif tanpa menghilangkan makna yang akan tersampaikan dari lukisan tersebut.

Ada juga pelukis cilik Alisyah Shafa (14) warga Pekayon, Kota Mojokerto yang mengaku tertarik ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk menyalurkan hobi dan senang dengan sejarah Majapahit. Dia tampak telaten menggoreskan kuas di atas kanvas melukis Candi Brahu dengan tema pemandangan yang sudah dimodifikasi sesuai inspirasi dan imajinasi.

“Tidak sulit kok melukis Candi Brahu ya ikut acara ini untuk berkontribusi sebagai senirupa di Mojokerto,” ujar siswi kelas XI SMP 4 Kota Mojokerto ini. (dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
28o
Kurs