Jumat, 19 April 2024

Satgas Covid-19 Ungkap Alasan Uni Emirat Arab Jadi Lokasi Uji Klinis Bakal Vaksin Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Seorang staf medis mengambil sampel vaksin COVID-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing, China, 11 April 2020. Foto: Antara.

Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, Pemerintah Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan asing untuk mendapatkan Vaksin Covid-19.

Beberapa di antaranya, bakal vaksin produksi Sinovac perusahaan farmasi asal China yang masih proses uji klinis tahap tiga di Kota Bandung, Jawa Barat, bersama Bio Farma BUMN bidang farmasi.

Selain itu, Indonesia juga sudah punya komitmen kerja sama dengan Sinopharm grup perusahaan farmasi China, dan G42 Healtcare aliansi perusahaan farmasi Uni Emirat Arab.

Sekarang bakal vaksin Covid-19 produksi Sinopharm dalam proses uji klinis tahap tiga di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, melibatkan lima ribu sampel.

Menurut Dokter Wiku, Uni Emirat Arab dipilih menjadi lokasi uji klinis, karena ada sekitar 85 suku bangsa yang tinggal di situ.

Sehingga, diharapkan sampel dari masyarakat di Uni Emirat Arab bisa mewakili berbagai etnis bangsa di dunia.

“Alasan pemilihan Uni Emirat Arab dikarenakan di negara itu ada 85 kebangsaan, dan diharapkan keterwakilan berbagai etnis bangsa di dunia dapat terwakili,” ucapnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Kemudian, Wiku menyebut, Indonesia juga menjajaki kemungkinan kerja sama dengan CanSino perusahaan farmasi China yang sudah punya hak paten teknologi pembuatan Vaksin Covid-19.

Dia berharap, uji klinis tahap tiga bakal vaksin Covid-19 produksi CanSino bisa dilakukan di Indonesia.

Sekadar informasi, pekan lalu, Retno Marsudi Menteri Luar Negeri dan Erick Tohir Menteri BUMN, berkunjung ke China dan Uni Emirat Arab.

Di China, kedua menteri tersebut bertemu dengan perwakilan tiga produsen dan pengembang vaksin Covid-19, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.

Kemudian, mereka menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman terkait prioritas distribusi vaksin antara PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech perusahaan farmasi China.

Lalu, di Abu Dhabi, Retno dan Erick memantau proses penandatangan nota kesepahaman kolaborasi layanan kesehatan dan produksi Vaksin Covid-19 antara PT Kimia Farma dan PT Indo Farma, dengan G42.

Berdasarkan laporan hasil kunjungan kerja Menteri Luar Negeri dan Menteri BUMN, Joko Widodo Presiden menyebut Indonesia akan memiliki 290 juta dosis Vaksin Covid-19 sampai akhir tahun 2021.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari vaksin yang akan diproduksi di dalam, mau pun luar negeri.

Untuk tahap awal, Jokowi bilang Indonesia akan mendapatkan sekitar 20 juta dosis vaksin khusus Covid-19, sampai akhir tahun 2020.(rid/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs