Kamis, 28 Maret 2024

Vaksinolog Beberkan Proses Penjaminan Keamanan Vaksin

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Seorang perawat mempersiapkan vaksin Rusia "Sputnik-V" untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) pada tahap uji coba pascapendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020). Foto: Reuters/Tatyana Makeyeva

dr. Dirga Sakti Rambe Vaksinolog membeberkan proses pembuatan hingga penyaluran vaksin sehingga suatu vaksin dapat dijamin efektivitasnya dan aman untuk digunakan, terutama vaksin untuk pencegahan Covid-19.

“Yang pertama tentukan dahulu mau bikin vaksin apa. Setelah itu, kita uji coba pada binatang percobaan,” kata dr. Dirga, vaksinolog yang juga merupakan dokter spesialis penyakit dalam di dialog Juru Bicara Pemerintah bertema Jalan Panjang Vaksin Sampai ke Tubuh Manusia, Jakarta, Jumat (20/11/2020).

Ia mengatakan setelah vaksin diuji coba pada binatang percobaan dan terbukti aman serta efektif, kemudian vaksin itu diuji coba pada manusia, atau disebut sebagai uji klinis.

Fase uji klinis tersebut, Kata dia, ada tiga tahapan, yaitu tahap 1, 2 dan 3 dan memerlukan waktu yang sangat lama. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

“Lalu setelah itu barulah suatu vaksin mendapat izin edar. Di Indonesia itu dari Badan POM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Baru bisa kita gunakan secara luas,” kata dia seperti yang dilansir Antara.

Ia menekankan bahwa vaksin yang sudah mendapat izin dari Badan POM adalah vaksin yang dapat dijamin keamanan dan efektivitasnya. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu lagi mengkhawatirkan keamanan vaksin tersebut.

Lebih lanjut, Dirga mengatakan bahwa efektivitas suatu vaksin dapat dilihat pada tahap uji klinis, terutama pada uji klinis fase 3, yang melibatkan ribuan orang, sehingga dari fase tersebut dapat dilihat gambaran nyata efektivitas vaksin tersebut.

Adapun terkait pengamanan dalam penyimpanan vaksin, Dirga menjelaskan bahwa vaksin merupakan produk biologis yang sangat sensitif terhadap suhu tertentu, sehingga untuk memastikan keamanannya, vaksin tersebut dapat dipastikan disimpan pada suhu yang sesuai, yaitu antara 2-8 derajat Celsius, kecuali untuk vaksin polio.

“Artinya sejak vaksin itu dibuat di pabrik sampai digunakan di rumah sakit, di Puskesmas, termasuk dalam hal transportasi, pengantaran, semuanya mesti terjamin, suhunya mesti dijaga 2-8 derajat Celsius. Dan tidak usah khawatir karena kita sudah berpengalaman. Kita sudah siap,” demikian kata dr. Dirga meyakinkan.(ant/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
27o
Kurs