Jumat, 29 Maret 2024

213 SMP dan SD Negeri maupun Swasta di Surabaya Sudah PTM Terbatas

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Simulasi PTM wajibkan seluruh siswa patuh protokol kesehatan di SMPN 4 Surabaya. Foto: Totok/dok suarasurabaya.net

Supomo Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menjelaskan, sebanyak 213 sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya sudah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Awalnya PTM terbatas digelar untuk jenjang SMP mulai 6 September 2021. Seminggu kemudian, PTM jenjang SMP bertambah. Selanjutnya, mulai 20 September 2021, PTM terbatas mulai dilakukan untuk jenjang SD.

“Total SD yang sudah melakukan PTM terbatas mulai Senin sebanyak 112 sekolah, baik negeri maupun swasta. Sedangkan jenjang SMP 213 sekolah. Jumlah ini terus bertambah dan dinamis seiring selesainya asesmen, karena yang diasesmen sekarang ada sekitar 161 sekolah,” kata Supomo, Kamis (23/9/2021).

Supomo memastikan, pelaksanaan PTM terbatas menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tidak akan buru-buru dibuka sebelum lolos asesmen. Dia tidak ingin PTM justru menimbulkan klaster baru di Kota Surabaya.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Dinspendik menugaskan tim satgas mandiri sekolah beserta Kepala Sekolah untuk memantau dan mengamati siapa pun yang masuk dan ada di sekolah.

“Kalau ada tanda-tanda tidak sehat, pihak sekolah wajib melakukan tindakan-tindakan dan meminta yang bersangkutan tidak beraktivitas di sekolah. Jadi, kalau dia guru bisa mengajar online dari rumah, dan kalau siswa kita minta untuk mengikuti daring dari rumahnya,” kata dia.

Selain itu, Supomo memastikan, setiap sekolah diminta melakukan evaluasi harian, dan hasil evaluasi itu dikirimkan kepada Dispendik Surabaya.

Dalam laporan evaluasi itu, harus terlaporkan semua hal tentang kondisi sekolah selama sehari, terutama soal penerapan prokes di masing-masing sekolah.

“Nah, evaluasi harian itu kami sampaikan kepada para pakar. Biasanya kami rapat bersama pakar seminggu sekali untuk mengevaluasi PTM. Biasanya, pakar juga datang ke sekolah-sekolah untuk memantau langsung, sehingga mereka bisa mengikuti perkembangan PTM dan bisa lebih tepat mengevaluasi,” kata dia.

Berdasarkan hasil evaluasi selama pelaksanaan PTM selama dua pekan ini, tidak ditemukan hambatan berarti. Dia memastikan pihak sekolah mampu menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada anak didiknya.

Sedangkan siswa pun disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan itu.

“Namun, kadang masih ada siswa yang maskernya melorot, sehingga langsung diingatkan oleh satgas mandiri. Jadi, terkadang siswa itu lupa, sehingga kami ingatkan. Yang lain, Alhamdulillah sudah sesuai prokes,” ujarnya. (man/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs