Jumat, 29 Maret 2024

Alasan Penyintas Covid-19 Sebaiknya Divaksin 3 Bulan Sejak Sembuh

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi vaksinasi. Foto: Totok suarasurabaya.net

Dokter Ari Baskoro Konsultan Bidang Imunologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga mengatakan, berdasarkan penelitian, antibodi orang yang pernah terpapar Covid-19 secara alami dapat bertahan selama 1,5 tahun. Namun, waktu terbaik bagi penyintas untuk menerima suntikan vaksin adalah sebelum tiga bulan sejak dinyatakan sembuh dengan PCR negatif.

“Antibodi dibentuk oleh tubuh, tapi punya waktu tertentu menurun akhirnya hilang. Antibodi akan melandai setelah masuk bulan ketiga dan pelan-pelan hilang setelah bulan keenam,” kata dokter spesialis penyakit dalam ini kepada Radio Suara Surabaya, Minggu pagi (1/8/2021).

Menurut Ari, vaksin penting bagi penyintas karena kalau antibodi sudah menurun, tubuh penyintas tidak bisa melawan infeksi kedua. “Jangan sampai terpapar pas titer antibodi rendah,” ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya suntikan vaksin dosis kedua. Sebab suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 dapat membangkitkan respon anamestik atau booster antibodi.

“Setelah disuntikkan, dalam waktu singkat jam atau hari antibodi kita sudah mencapai kadar yang baik untuk melindungi,” kata dokter Ari.

Terkait dampak keterlambatan vaksin dosis kedua karena Indonesia masih menunggu kedatangan vaksin dari luar negeri, kata Ari, sampai sekarang belum ada data klinis terkait dampak keterlambatan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua. Karena itu masyarakat diminta jangan kendor menerapkan protokol kesehatan.

Sebelumnya, dokter Herlin Ferliana Koordinator Rumpun Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jatim menjelaskan selama tenggang waktu atau durasi keterlambatan tidak melebihi dari separuh jeda antara vaksinasi dosis 1 dan dosis 2, maka penggunaan vaksin masih aman.

Jeda antara dosis 1 dan 2 vaksin Sinovac adalah 28 hari. Artinya durasi keterlambatan vaksinasi dosis 2 Sinovac masih aman jika tidak lebih dari 14 hari dari jadwal vaksinasi dosis kedua, atau 42 hari dari vaksin dosis pertama.

Kemudian jeda antara dosis 1 dan 2 vaksin AstraZeneca adalah 12 minggu. Maka penerima vaksin dosis 1 AstraZeneca, tidak boleh terlambat melebihi 6 minggu dari jadwal vaksinasi dosis kedua, atau 18 minggu dari vaksin dosis pertama.

Perbedaan tentang waktu vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 masing-masing merek vaksin Covid-19 ditentukan sesuai uji klinis untuk mendapatkan hasil terbaik. (iss/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs