Rabu, 24 April 2024

Bandara Ngurah Rai Masih Tunggu Regulasi Teknis dari Kemenhub

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941 di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (7/3/2019). Foto: Antara

Meski objek wisata di Bali sudah resmi dibuka sejak Kamis (14/10/2021) untuk wisatawan mancanegara (wisman), namun hingga kini, Bandara Internasional Ngurah Rai belum melayani penerbangan internasional, baik kedatangan maupun keberangkatan.

Taufan Yudistira Humas PT Angkasa Pura Ngurah Rai mengatakan, pihaknya masih menunggu regulasi teknis dari Kementerian Perhubungan.

“Kemungkinan maskapai masih menunggu regulasi teknis dari Kemenhub. Status bandara sudah dibuka, dari imigrasi, kepala satgas juga sudah menetapkan Bandara Ngurah Rai sebagai salah satu pintu masuk. Tetapi untuk regulasi teknis penerbangan internasional itu yang belum kami terima,” kata Taufan kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (15/10/2021).

Seperti diketahui, selama ini hanya dua bandara di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan internasional, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dan Bandara Sam Ratulangi, Manado untuk kedatangan dan keberangkatan TKA, PMI atau WNI.

Sedangkan Bandara Ngurah Rai, lanjut Taufan, kemungkinan akan memiliki regulasi yang berbeda karena akan lebih banyak menerima kedatangan wisatawan yang ingin berlibur.

“Regulasi itulah yang kami dan maskapai masih menunggu. Karena sebelumnya Ngurah Rai belum melayani penerbangan internasional. Kemungkinan regulasinya pasti berbeda, Sam Ratulangi untuk kedatangan TKA (Tenaga Kerja Asing), lalu di Soekarno-Hatta juga untuk kedatangan PMI dan WNI juga,” ujarnya.

Meski begitu, pihak bandara mengaku siap untuk melayani penerbangan internasional, karena persiapan itu sudah dilakukan jauh sebelum wacana ini dikeluarkan. Hanya saja, beberapa kali pelayanan penerbangan internasional dibatalkan karena naik turunnya kasus Covid-19.

“Sudah beberapa kali ini kita lakukan persiapan. SDM sudah kita hitung kembali, semuanya sudah kami siapkan termasuk fasilitas, SOP juga sudah siap,” kata Taufah.

Pemeriksaan yang dilakukan pun juga berlapis, seperti dokumen booking hotel, dokumen hasil tes PCR hingga asuransi.

Ia berharap, terjadi kenaikan jumlah penumpang dan maskapai yang beroperasi dengan adanya kebijakan ini, yang otomatis akan mendorong pemulihan ekonomi di Bali lebih cepat.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
29o
Kurs