Jumat, 26 April 2024

Bantu UMKM Hadirkan Produk Unggulan, UK Petra Gelar Jatim Bisa! Go Local, GO Global

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Mahasiswa UK Petra praktek membuat kerajinan enceng gondok disaksikan oleh Lulis Irsyad Yusuf Ketua Dekranasda Kabubaten Pasuruan di arena Jatim Bisa! Go Local, Go Global. Foto: humas UK Petra

Lewat acara Jatim Bisa! Go Local, Go Global, mahasiswa prodi Desain Interior UK Petra gandeng Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pasuruan dan Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) Jawa Timur tampilkan karya desain produk baru dukung produk UMKM.

Terbagi enam kelompok yang berisikan tiga mahasiswa di dalamnya, mereka punya tugas untuk mempelajari tiap UMKM yang ada. Para mahasiswa ini menghasilkan kurang lebih 15 karya perabotan dengan material hasil kolaborasi dengan para UMKM seperti lampu, rak, meja, kursi, dan devider.

Sejak awal semester kelompok ini secara intens berkomunikasi dengan tiga UMKM tersebut. Para mahasiswa mempelajari bagaimana sejarah dan profil UMKM termasuk tantangan yang di hadapi masa pandemi.

“Tahap ini kami namakan empathize. Jadi mahasiswa mengenal dulu masalahnya apa baru kemudian bisa memunculkan solusi desainnya, ” papar Grace Mulyono, S.Sn., M.T., selaku Kepala Studio IPD CRS UK Petra Surabaya, Rabu (1/12/2021).

Awalnya, para UMKM ini kebanyakan memproduksi craft seperti tas, sepatu dan lain-lain. Akan tetapi sejak masa pandemi, permintaan menurun drastis. Anehnya, permintaan aksesoris dan perabot rumah justru malah meningkat.

Ternyata hal ini dikarenakan lebih banyak orang beraktifitas di dalam rumah saja sehingga orang lebih aware akan kondisi desain rumah.

Para mahasiswa prodi DI UK Petra semester 5 itu belajar dari awal mulai dari membuat kain ecoprint sendiri, belajar menganyam enceng gondok hingga bagaimana mengolah kerang dalam perabotannya.

Tania Zipora Suhardjo satu diantara anggota kelompok yang berkolaborasi dengan UMKM Kerang menyampaikan bersama kelompoknya membuat produk lampu dan kursi dengan teknik resin (daya rekat).

“Cukup sulit sebab selama ini UMKM Kerang ini biasanya menggunakan resin untuk gantungan kunci saja atau produk yang kecil. Sedangkan produk yang kami usulkan lebih besar, ” kata Tania.

Namun demikian Tania dan kawan-kawan merasa sangat senang bisa mempraktekkan ilmunya dan membantu UMKM di Jawa Timur untuk lebih maju. Hasil lampu mereka di bandrol dengan harga sekitar Rp 600.000,00 sedangkan untuk kursi mencapai harga Rp 950.000,00.

Ketua Dekranasda Kabubaten Pasuruan sekaligus Ibu Bupati Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf mengungkapkan rasa terima kasihnya.

“Saya sangat berterima kasih. Kesempatan UMKM kami untuk bisa mengembangkan potensi. Semoga tambah semakin baik kualitasnya. Saya harap aka nada pendampingan berkelanjutan, ” ungkap Lulis Irsyad Yusuf.

Kegiatan pembelajaran bermetode service learning ini merupakan bagian dari mata kuliah Interior Product Design for Commercial Space (IPD CRS) prodi Desain Interior (DI) UK Petra.

Ke-18 mahasiswa itu menggandeng tiga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai proyek percontohannya yaitu UMKM Enceng Gondok, UMKM Ecoprint, dan UMKM Kerang. Grace Mulyono, S.Sn., M.T., selaku kepala studio IPD CRS mengungkapkan alasannya menggelar pameran ini.

“Saat pandemi banyak sekali UMKM yang kesulitan karena banyak pameran-pameran tutup begitu pula dengan mal atau retail yang sepi. Maka dari itu para mahasiswa ini mencoba mencari peluang untuk membangkitkan UMKM binaan Disperindag Kab. Pasuruan dan Dekranasda Kab. Pasuruan dengan membuat karya yang baru, ” tegas Grace.(tok/wld/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs