Kamis, 25 April 2024

Dengar Suara Anak, Unicef dan Akatara JSA Gelar Rangkaian Peringatan Hari Anak di Jatim

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Ermi Ndoen CFO Unicef Surabaya melihat karya anak-anak dalam rangkaPeringatan Hari Anak, Sabtu(27/11/2021) Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Merayakan Hari Anak Sedunia, Unicef bersama Akatara Jurnalis Sahabat Anak (JSA) menyelenggarakan kegiatan selebrasi bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasinya, dengan tema Dengarkan Anak Muda.

Acara ini juga diramaikan berbagai penampilan anak-anak, mulai dari  pembacaan puisi serta seni khas Surabaya, Kidung Jula-Juli.

Ermi Ndoen CFO Unicef Surabaya  mengatakan dalam peringatan hari anak internasional, setiap tahunnya anak-anak diberi kesempatan menyuarakan suara dan aspirasinya.

“Anak-anak ini adalah pemimpin masa depan. Karena itu suara anak-anak ini sangat penting,” ujarnya saat membuka World Children’s Day, di Balai Pemuda Surabaya, Sabtu (27/11/2021).

Saat pandemi, Ermi mengatakan, anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah. Meski demikian, bukan berarti mereka berhenti melahirkan kreativitas. Menurut Ermi, mereka sangat optimistis dunia akan lebih baik.

Ermi berpesan, anak-anak harus percaya bahwa suara mereka didengar. “Jangan takut menyuarakan hak-hakmu dan aspirasimu,” ujar Ermi.

World Children’s Day tahun ini diselenggarakan selama dua hari. Di hari pertama, anak-anak dari Surabaya, Jombang, Bangkalan, dan Pamekasan menggelar rapat pleno yang menghasilkan kesepakatan suara anak di masa pandemi.

Beberapa rekomendasi yang disampaikan anak-anak dari berbagai kota di Jawa Timur diantaranya berharap kepada pemerintah untuk memberikan pendidikan parenting kepada orang tua dan calon orang tua serta memberikan pelatihan, fasilitas, dan modal berwirausaha untuk mengurangi angka Perkawinan Usia Anak (PUA).

Kemudian anak-anak Jawa Timur juga berharap pemerintah dapat memberikan penanganan khusus kepada pelaku dan korban kekerasan serta pelecehan seksual dan memperluas akses pelaporan dengan aplikasi khusus.

”Kami anak Jawa Timur berharap pemerintah mengoptimalkan pendataan, fasilitas penunjang hidup bagi anak yang ditinggal orang tuanya akibat Covid-19, memberikan pekerjaan bagi orang tua, serta memberikan beasiswa khusus kepada anak yang kurang mampu secara ekonomi untuk mengurangi angka putus sekolah, eksploitasi anak, dan anak terlantar,” ujar Neysa Christiana dari Forum Anak Surabaya.

Mereka juga ingin ada teman curhat yang bisa memberikan saran di tengah masa pandemi. Selain menggelar pleno anak, mereka juga mendapat pelatihan soft skill public speaking yang akan bermanfaat bagi mereka di masa mendatang.

Acara ditutup dengan berkeliling menyaksikan karya instalasi tentang kondisi bumi di tengah virus corona, puisi anak-anak yang bercerita pandemi dan foto-foto berbagai kegiatan anak-anak yang inspiratif.(man/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs