Jumat, 29 Maret 2024

ITS Luncurkan OXITS, Mesin Konsentrator Oksigen

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Tim pembuat OXITS yang memberikan harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan oksigen. Foto: Humas ITS

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan Oxygen Concentrator ITS (OXITS), inovasi konsentrator oksigen untuk menghadapi peningkatan kasus Covid-19.

Prof Dr Ir Mochamad Ashari Rektor ITS Soft, dalam launching OXITS yang berlangsung di Gedung Rektorat ITS, Jumat (6/8/2021), bilang, OXITS bisa menggantikan peran tabung oksigen.

Sebagaimana diketahui, di tengah lonjakan kasus Covid-19 oksigen kian langka. Padahal oksigen sangat dibutuhkan masyarakat.

“OXITS diharapkan bisa memenuhi kebutuhan oksigen untuk masyarakat secara luas,” kata Ashari.

Fadlilatul Taufany Ketua Tim Riset OXITS menjelaskan, pasien positif Covid-19 dengan saturasi oksigen yang rendah butuh pasokan oksigen berkonsentrasi tinggi. Sementara, kadar oksigen di udara hanya berkisar 21 persen.

“OXITS ini dapat menghasilkan oksigen murni hingga 95,5 persen,” kata pria yang juga menjabat Kepala Sub Direktorat Riset dan Publikasi Ilmiah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS itu.

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Kimia ITS itu menambahkan, selain oksigen, udara bebas juga mengandung nitrogen sekitar 78 persen dan sisanya gas-gas lain.

“Prinsip kerja OXITS sendiri ialah mengambil udara bebas dan memurnikannya dari kandungan nitrogen melalui teknologi pressure swing adsorption (PSA),” katanya.

Taufany menjelaskan, udara yang diserap oleh OXITS akan melalui filter terlebih dahulu untuk melewati penyaringan partikel berukuran lebih dari 5 mikron. Selanjutnya, udara akan dikompresi untuk meningkatkan tekanannya.

“Selama proses kompresi, mekanisme pendingin terus berjalan agar menjaga konsentrator dari overheating dan meningkatkan performa PSA,” katanya.

Nitrogen yang terkandung dalam udara akan diserap oleh filter zeolite untuk memurnikan udara. Ada dua unit kolom yang bekerja secara bergantian, yaitu kolom penyerap nitrogen dan kolom untuk mengeluarkan nitrogen dari zeolit.

“Zeolit pada OXITS ini dapat dipakai dalam jangka panjang,” ujar Taufany.

Alumnus National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) ini memaparkan, udara yang telah bebas dari kandungan nitrogen akan disesuaikan dan diatur lebih dahulu tekanan dan alirannya secara elektronik.

“Inovasi OXITS telah sesuai dengan standar kesehatan WHO – UNICEF,” klaimnya.

Prof Ashari Rektor ITS berharap, OXITS sebagai inovasi dari Tim ITS bisa meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan pasokan oksigen di masa pandemi Covid-19 yang belum tuntas.

“Semoga karya (ITS) ini dapat membuat keadaan menjadi lebih baik dan pandemi dapat cepat berakhir,” ujarnya dalam acara soft launching yang turut dihadiri Laksamana Pertama TNI Arif Harnanto ST MEng Kepala Puslitbang Alat Peralatan Pertahanan (Alpahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI).(tok/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs