Kamis, 25 April 2024

Kemendikbudristek Batasi Bantuan Kuota Belajar dari Akses Game dan Media Sosial

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi Pelaksanaan pembelajaran daring di MAN 15 Surabaya. Foto: Totok/dok. suarasurabaya.net

Bantuan kuota belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang segera disalurkan pada September, Oktober, dan November 2021 akan dibatasi dari penggunaan media sosial, game, aplikasi video, serta situs-situs tidak terkait belajar-mengajar.

“Pada prinsipnya, substansi dari bantuan pendidikan ini kan memang diarahkan untuk membantu proses belajar-mengajar. Secara umum, kita bisa lihat anak belajar dari game itu berapa persen sih?” kata Hasan Chabibie Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek seperti dilaporkan Antara, Jumat (6/8/2021).

“Tapi berbeda dengan YouTube, misalnya. Banyak orang mencari sumber bahan belajar dari situ, di luar website yang memang khusus pembelajaran, ya,” lanjutnya.

Beberapa media sosial yang dibatasi aksesnya saat menggunakan kuota bantuan Kemendikbud Ristek adalah Badoo, Bigolive, Facebok, Instagram, Periscope, Pinterest, SnackVideo, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter, Vive, Vkontakte.

Kuota bantuan Kemendikbud juga akan membatasi akses ke beberapa game, yaitu 8 Ball Pool, Candy Crush, Clash of Clans, Clash of Kings, Clash Royale, Crisis Action, Fifa Mobile Football, Garena, Garena AOV, Garena Free Fire, Growtopia, Lineage Revolution, Lords Mobile: Battle of the Empires, Mobile Legends, PUBG, Roblox, dan Steam.

Sedangkan aplikasi video yang dibatasi adalah Dailymotion, JWPlayer, Likee, Netflix, QQVideo, TikTok, TVUNetworks, dan VIU.

Hasan menambahkan, Kemendikbud Ristek akan selalu melakukan evaluasi sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah aplikasi atau situs yang dibatasi aksesnya menggunakan bantuan kuota belajar akan terus bertambah.

“Nanti dari operator seluler, dari masyarakat, akan kita tampung. Nanti kami akan berkoordinasi dengan operator seluler atau Kominfo untuk membatasi game atau situs tertentu. Tapi saat ini patokannya adalah situs yang memang selama ini diblokir Kominfo,” tutur Hasan.

Sebelumnya, Nadiem Makarim Mendikbud Ristek mengumumkan bahwa pemerintah akan menyalurkan Rp2,3 triliun untuk program bantuan kuota data internet bagi 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Kuota bantuan yang akan didapatkan merupakan kuota umum dengan rincian perbulannya sebanyak 7 GB untuk peserta didik jenjang PAUD, 10 GB untuk peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah, 12 GB untuk pendidik jenjang PAUD pendidikan dasar dan menengah, serta 15 GB untuk dosen dan mahasiswa.

Kuota tersebut berlaku selama 30 hari dan akan disalurkan setiap tanggal 11 pada September, Oktober, dan November 2021.

“Kami berharap bantuan ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kegiatan belajar mengajar. Misalnya, komunikasi, virtual lerarning, mengerjakan tugas, atau mengakses konten-konten positif,” tutup Hasan.(ant/iss/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs