Selasa, 16 April 2024

Koperasi Sekolah Tidak Boleh Jual Seragam, Eri Cahyadi: MBR yang Terlanjur Bayar Akan Dikembalikan Uangnya

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Mengendari sepeda motor, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya kunjungi SD-SMP di hari pertama PTM, Senin (6/9/2021) Foto : Manda Roosa suarasurabaya.net

“Tadi saya sempat bertanya kepada kepala sekolah, terkait seragam, jadi saya pastikan tidak ada lagi koperasi menjual seragam sekolah, semua sekolah sudah tidak ada yang menjual, karena yang bertanggung jawab itu pemerintah kota,” tegas Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama SD, SMP yang dimulai hari ini, Senin (6/9/2021).

Untuk memastikan pembelajaran ini berjalan sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya melakukan pengecekan di sejumlah sekolah dengan mengendarai sepeda motor.

Adapun rute kunjungan, meliputi SMP Untag, SDN Airlangga, SMP YBPK 1, SMP GIKI, dan SDN Kaliasin 1. Di sejumlah sekolah tersebut selain memantau kesiapan sekolah, Eri Cahyadi juga memastikan tidak ada pemaksaan untuk membeli seragam sekolah.

Soal adanya aduan warga bahwa anaknya yang duduk di bangku kelas VII di SMP di Surabaya harus membayar biaya seragam, padahal orang tua tersebut masuk golongan MBR. Eri menegaskan tidak boleh ada sekolah yang memaksa untuk beli seragam.

“Selain itu, MBR yang katanya sudah bayar (seragam-red), Insyaallah akan kita kembalikan uangnya,” tegasnya.

Eri juga menambahkan, Surabaya akan bergotong-royong, bahu membahu. “Nanti kalau sudah masuk semua sudah ada informasi, siapa yang tidak mampu karena sudah terdaftar di MBR , yang pasti tidak mungkin kita minta seragam,” urainya.

Kata Eri, bisa jadi karena data hari ini yang bersangkutan belum masuk MBR tapi di PHK sehingga tidak bekerja. “Kalau tidak kerja, siapa yang akan ngasih, ya pemerintah kota dan orang tua asuh. Inilah kehebatan dari Surabaya,” katanya.

Bahkan ke depan, Eri berencana, nanti semua sepatu dan tas SD, SMP Negeri dan swasta, tidak ada perbedaan semuanya sama. “Sehingga tidak ada lagi perbedaan pelajar antara yang kaya dan yang miskin sehingga semuanya sederajat, tidak ada lagi perbedaan antara kaya dan miskin sehingga namanya mental dan batin ini akan menjadi satu kekuatan yang dahsyat,” tegas Eri. (man/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
33o
Kurs