Kamis, 25 April 2024

Masyarakat Diminta Tanggap Bencana Hidrometeorologi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Perantingan Phon oleh DKRTH mencegah pohon tumbang. Foto : Humas Pemkot Surabaya

Fenomena La Nina yang terjadi di wilayah Indonesia pada akhir 2021 dan awal 2022, menjadi alarm  bagi masyarakat untuk bersiap dan mengantisipasi datangnya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung. Tidak terkecuali masyarakat Jawa Timur.

Amien Widodo Peneliti Senior dari Pusat Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) mengatakan, kesadaran atas antisipasi dan upaya mitigasi bencana di masyarakat sudah seharusnya terbangun secara mandiri.

Seperti halnya masyarakat Surabaya, yang sudah memiliki pengalaman banjir dan banyaknya pohon roboh akibat angin kencang yang tak jarang menimbulkan korban. Menurut Amien, masyarakat juga perlu melakukan antisipasi dan tidak menunggu pemerintah untuk turun tangan

“Surabaya pengalamannya jelas dan itu memprihatinkan. Banyak yang masih buang sampah sembarangan. Tahun 2017 Surabaya kebanjiran semua penyebabnya gorong-gorong tertutup sampah. Ini berkaitan dengan box culvert yang seharusnya lebih diperketat,” kata Amien kepada Radio Suara Surabaya, Senin (1/11/2021).

Begitu juga masyarakat harus lebih peduli jika melihat adanya pohon-pohon yang sudah lapuk dan keropos, serta rawan tumbang. Karena saat angin kencang melanda, tidak menutup kemungkinan pohon tersebut roboh dan menimpa rumah atau kendaraan yang bisa menimbulkan korban.

“Saat awal-awal tahun 2017, paling hanya 1-2 pohon yang roboh. Tapi 2019 puluhan pohon roboh. Ini harus menjadi perhatian sungguhan,” kata Amien.

“Saya lihat masyarakat sudah mulai melaporkan ke Suara Surabaya kalau ada pohon keropos dan perlu ditebang. Tapi karena tidak segera ditebang akhirnya tumbang mengenai warung. Seharusnya masyarakat sendiri yang menebang tidak apa-apa. Apalagi laporan bisa dalam bentuk foto biar tahu kalau ini sudah bahaya,” ujarnya.

Begitu juga tanah longsor. Menurut Amin, bencana tanah longsor seharusnya bisa diantisipasi dengan melakukan pengecekan kondisi tanah. Masyarakat juga perlu mengetahui apakah lingkungan tempat tinggalnya merupakan kawasan yang aman dari bencara hidrometeorologi atau tidak.

“Peran semua pihak, masyarakat, pemerintah. Pemerintah juga melakukan antisipasi jangan saat akhir tahun datang,” imbuhnya.(tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs