Selasa, 23 April 2024

Mendikbudristek: Generasi Muda Tidak Cukup Mengejar Ketertinggalan, Tapi Harus Melompat

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 di Kemendikbudristek secara daring dan luring, Kamis (28/10/2021). Foto: tangkapan layar

Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 di Kemendikbudristek secara daring dan luring.

Nadiem mengatakan peran generasi muda terdahulu yang mengikrarkan Sumpah Pemuda sangat berjasa dalam mempersatukan bangsa dan menyatukan gagasan untuk meraih cita-cita.

“Para pelajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan, bayangkan jika para generasi pendahulu kita tidak menyatukan gagasan mereka tentang sebuah bangsa yang bersatu dan merdeka. Bayangkan jika sumpah pemuda tidak pernah dicetuskan dan diikrarkan oleh para pemuda penggerak bangsa. Jika semua itu tidak pernah terjadi saya yakin kita tidak akan berdiri disini sebagai pelajar yang merdeka dalam menuntut ilmu dan meraih cita-cita,” ujar Nadiem dalam pidato hari Sumpah Pemuda di kantornya, Kamis (28/10/2021).

Nadiem mengajak generasi muda sekarang harus terus mengingat tapak-tapak sejarah yang dilalui para generasi muda pendahulu sebagai bekal untuk membangun masa depan.

“Tapak demi tapak itu kini harus menjadi lompatan. Oleh karena itu peringatan sumpah pemuda adalah hari kemenangan kita semua, hari dimana kita para generasi muda Indonesia melompat bersama dengan rampak dan serentak. Sekarang saatnya jangan mundur lagi, arahnya satu, maju. Caranya satu, melompat bersama,” tegasnya.

Mendikbudristek mendorong para generasi muda untuk melompat melewati tantangan ke depan, karena mengejar ketertinggalan saja tidak cukup.

“Para generasi muda yang saya banggakan, kita harus melompat sekarang karena mengejar ketertinggalan saja tidaklah cukup. Setelah melewati masa yang penuh dengan tantangan dan keterbatasan, inilah waktunya kita bersatu bangkit dan tumbuh,” kata Nadiem.

Dia selalu yakin bahwa Indonesia di tangan para pemuda adalah Indonesia yang menjadi contoh bagi negara-negara lain. Indonesia yang dibangun oleh pemuda adalah Indonesia yang memerdekakan generasi penerus untuk belajar, berinovasi dan berbudaya.

“Untuk itu pemuda-pemudi di seluruh Indonesia harus ikut dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Perbedaan bukanlah halangan, tetapi kekuatan yang menyatukan kita semua. Keberagaman bukan alasan untuk mundur tetapi pendorong kita untuk bergerak serentak,” tegas Nadiem.

Nadiem mengaku usianya tidak jauh berbeda dengan generasi muda sekarang, sehingga, dirinya juga merasakan tantangan saat ini dan masih terus belajar untuk bangsa yang lebih baik. Untuk itu, dia mengajak generasi muda untuk berkolaborasi dan berinovasi demi kemajuan bangsa Indonesia.

“Teman-teman pemuda yang saya banggakan, usia saya tidak jauh dari teman-teman. Saya juga merasakan tantangan yang kini sedang teman-teman hadapi dan sampai sekarang pun saya masih belajar untuk menjadi lebih baik, untuk bangsa ini. Kita bisa bersama memperjuangkan harapan dan cita-cita bangsa jika kita mau mengisi perjuangan ini dengan hal-hal yang positif, dengan berinovasi dan berkolaborasi. Mari kita terus bersatu, terus maju untuk Indonesia tangguh. Mari kita terus bersemangat dan bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar untuk semua pemuda-pemudi di seluruh Indonesia,” pungkas Nadiem.(faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
29o
Kurs