Kamis, 25 April 2024

Pemprov Jatim Mengisolasi 3.636 Pekerja Migran, 33 di Antaranya Positif Covid-19

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi pekerja migran Indonesia. Foto: Antara

Pemprov Jatim bersama TNI, Polri, KKP, Dinas Perhubungan Jatim, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta dan Dinas Kesehatan Jawa Timur memperketat pintu masuk Bandara Internasional Juanda.

Sudah ada sebanyak 3.636 pekerja migran Indonesia (PMI) yang telah dan sedang diisolasi di Asrama Haji sejak 28 April 2021 lalu. Hasil tes PCR menunjukkan, ada 33 orang PMI yang positif Covid-19.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur bilang, pengetatan bandara dan penanganan PMI itu menanggapi pengumuman Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan soal mutasi virus baru.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mutasi virus dari India, Inggris dan Afrika Selatan (Afsel) dinyatakan telah masuk ke sejumlah daerah di Indonesia. Khofifah ingin, itu tidak terjadi di Jawa Timur.

“Pemprov Jatim sangat concern dengan mutasi virus baru dari India, Inggris, dan Afsel, dan berusaha semaksimal mungkin mencegahnya masuk ke Jatim. Karenanya, kami isolasi para pekerja migran yang baru datang,” ujarnya, Selasa (4/5/2021)

Seperti yang telah diumumkan, skema penanganan PMI itu akan menerapkan isolasi terhadap PMI yang positif Covid-19 di RS Darurat Lapangan Indrapura dan RS rujukan Covid-19.

“Sedangkan yang negatif akan dijemput oleh kabupaten kota masing-masing,” kata Khofifah saat bertugas di Jakarta, mengutip keterangan resmi tertulis yang diterima suarasurabaya.net.

Dia menegaskan, Pemprov Jatim telah menyiapkan ruang isolasi bagi semua Pekerja Migran Indonesia yang terpusat di Asrama Haji Surabaya serta 20 hotel untuk semua kedatangan dari luar negeri lainnya.

Terkait deteksi mutasi, Khofifah menambahkan bahwa Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga untuk melakukan whole genome sequencing.

ITD akan melakukan itu sebagai upaya genomic surveilance atau deteksi dini apakah dari sejumlah PMI yang terdeteksi Covid-19 membawa mutasi virus dari India, Inggris, dan Afsel.

“Alhamdulillah, sampai hari ini ITD Unair telah meneliti 109 sampel. Sudah ada 86 hasil sequencing sampel yang diunggah ke GISAID. Mutasi virus itu sampai sekarang belum ditemukan di Jatim,” katanya.

Khofifah bilang, pencegahan penyebaran mutasi ini perlu kolaborasi berbagai pihak. Meski pun virus Covid-19 telah bermutasi, pencegahannya tetap sama, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Semua upaya yang telah dilakukan tentunya masih sangat membutuhkan partisipasi Masyarakat dengan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin,” ujar Khofifah.

Selain berbagai upaya itu, Pemprov Jatim masih terus melakukan vaksinasi secara masif. Berdasarkan data Dinkes Jatim, tercatat sebanyak 2.003.205 orang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama.

Sementara masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua tercatat sebanyak 1.106.830 orang. Berdasarkan data Kemenkes, jumlah ini tertinggi di Indonesia sampai 3 Mei 2021 kemarin.(den/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs