Sabtu, 27 April 2024

Rancang Meja Belajar Unik, Mahasiswa Ubaya Berharap WFH dan SFH Tetap Nyaman

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Rancang sederhana mebel berbentuk meja belajar dengan konsep space saving furniture karya tim Ubaya. Foto: humas Ubaya

Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) membuat rancangan meja sederhana dengan konsep space saving furniture untuk memudahkan mereka yang work from home (WFH) dan study from home (SFH)

Rancangan desain mebel sederhana tersebut merupakan karya mahasiswa mata kuliah Kerja Praktik 1 (KP 1) Program Studi Teknik Industri Ubaya. Dan dua tim yang menciptakan rancangan itu adalah produk Prasaja dari tim PT Jati Raras Wesi dan Peek-A-Boo Desk dari tim PT Papela.

“Dalam mata kuliah ini, kami melakukan simulasi bisnis pemasaran dan berperan sebagai sebuah industri atau perusahaan yang menciptakan suatu produk bagi masyarakat. Jadi kami memulai dengan membuat perusahaan, melakukan market riset, merancang produk, promosi dan menjual ke masyarakat hingga membuat laporan keuangan,” terang Nabilah Alpha Maharani, perwakilan anggota tim PT Jati Raras Wesi, Selasa (18/5/2021).

Prasaja berasal dari bahasa Jawa yang berarti sederhana, merupakan rancangan produk meja yang dibuat dengan konsep space saving furniture untuk work from home (WFH). Rancangan produk ini dibuat oleh tim PT Jati Raras Wesi yang terdiri dari Nabilah Alpha Maharani, Gusti Anandia Saylendra, Bryan Dave Reyhan Tjoanda, Elsha Ramadhanti Wahyuningtyas, dan M. Shiddiq Ardikaputra.

Ide pembuatan rancangan produk Prasaja berawal dari adanya imbauan pemerintah agar masyarakat menerapkan sistem piket atau WFH di kantor, Kondisi tersebut mengharuskan pekerja untuk mulai beradaptasi diri dan menciptakan kondisi rumah yang kondusif agar tetap produktif meski WFH.

PT Jati Raras Wesi membuat rancangan produk furniture berupa meja kantor dengan mengusung konsep space saving, estetika dan multifungsi. Rancangan produk Prasaja juga dilengkapi dengan beragam fitur lain seperti rak buku, penyimpanan stationery, tempat tablet atau i-pad, handphone, dan stop kontak. Terdapat pijakan kaki di bagian bawah meja untuk mendukung kenyamanan pengguna.

PT Jati Raras Wesi juga memperhatikan unsur estetika dan ergonomis dalam merancang produk. Produk yang didesain buka tutup seperti lemari ini, tidak hanya berfungsi sebagai meja. Saat selesai menggunakannya produk bisa ditutup menjadi sebuah rak penyimpanan sehingga tetap menjaga estetika ruangan.

“Nama perusahaan diambil dari kata Sanskerta, jati yang berarti kayu jati, raras artinya nyaman, dan wesi berarti besi. Tidak hanya sekedar nama perusahaan, tetapi rancangan produk yang dibuat diharapkan juga kuat dan nyaman sehingga bisa digunakan untuk masyarakat nantinya,” terangnya.

Sementara itu, tim PT Papela membuat rancangan produk meja dengan konsep space saving furniture untuk pelajar siswa-siswi SD sampai SMP yang melakukan study from home (SFH) bernama Peek-A-Boo Desk. Rancangan produk ini dibuat oleh I Made Panca Bayu Tarsa Ragacca, I Gusti Ayu Galuh Candraningrum, Ni Putu Pradnya Widyasari, Patricia Sempang Liamata, dan Muhammad Firdaus Al Faaiz.

“Kami melakukan riset terlebih dahulu sesuai dengan tema. Kemudian karena produk dibutuhkan untuk SFH maka kami memutuskan untuk membuat meja dengan konsep space saving dan minimalis agar terlihat baik jika dilihat di rumah meskipun tidak dipakai. Oleh karena itu, kami memberi fitur buka tutup pada produk,” ujar I Made Panca Bayu Tarsa Ragacca, perwakilan anggota tim PT Papela.

Peek-A-Boo Desk merupakan sebuah produk furniture yang dirancang tampak minimalis, namun dilengkapi dengan beragam fitur lain yang menunjang pembelajaran siswa-siswi SD sampai SMP saat SFH. Seperti nama produknya, tim PT Papela ingin memberikan kejutan kepada pengguna dengan adanya meja di dalam produk. Produk ini tidak diletakkan pada lantai seperti meja lain pada umumnya, tetapi dibuat menempel pada dinding ruangan.

Di samping itu, terdapat fitur lain seperti whiteboard sebagai alat bantu proses pembelajaran siswa dengan sistem rotasi yang dapat berubah menjadi pinboard guna meletakkan notes. Fitur meja dapat dilipat dengan metode yang unik seperti rel untuk menentukan ukuran panjang pendek meja ketika akan maupun selesai digunakan. Terdapat juga tambahan cup holder untuk meletakkan tempat minum. Ditambah lagi, adanya tempat kabel agar lebih rapi ketika menggunakan laptop.

Tim PT Papela menggunakan konsep anthropometry dalam menentukan ukuran-ukuran.

“Target market Peek-A-Boo Desk merupakan siswa SD hingga SMP maka kami memutuskan untuk membuat base produk berupa rak buku dan penyimpanan barang stationery. Kami melihat pelajar SD-SMP masih banyak menggunakan buku. Kemudian kami tambahkan papan tulis (whiteboard) supaya bisa membantu proses belajar anak yang masih membutuhkan bimbingan belajar langsung dari orang tua atau guru les mereka,” pungkas Made.(tok/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
27o
Kurs