Kamis, 25 April 2024

Selama 2020: Investasi Jatim Tumbuh 33,8 Persen Meski Kemiskinan Meningkat

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam acara Rapat Paripurna Paparan LKPJ 2020 di Gedung DPRD Jatim, Senin (29/3/2021). Foto: Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam Rapat Paripurna Paparan LKPJ 2020 di Gedung DPRD Jatim, Senin (29/3/2021) mengakui, penduduk miskin di Jatim meningkat jadi 11,46 persen dari total jumlah penduduk per September 2020.

Angka kemiskinan di Jatim itu meningkat 0,37 persen dibandingkan Maret 2020 lalu, ketika kasus konfirmasi Covid-19 pertama kali muncul di Jatim. Menurut Khofifah, tidak hanya di Jatim, masalah kemiskinan ini juga dialami daerah lain di Indonesia.

“Secara nasional semua provinsi mengalami peningkatan penduduk miskin akibat Covid-19. Begitu pula kabupaten-kota di Jawa Timur,” kata Khofifah di hadapan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPRD Jatim.

Sebelum memaparkan peningkatan angka kemiskinan di Jatim, Khofifah memaparkan bahwa realisasi investasi di Jatim selama 2020 dia klaim mengalami pertumbuhan 33,8 persen.

“Berdasarkan data BKPM RI selama 2020 di masa pandemi Covid-19, investasi di Jatim tumbuh 33,8 persen dari 2019, yakni mencapai Rp78,3 trilliun. Tahun 2019 hanya Rp58,5 trilliun,” ujarnya.

Secara berturut-turut berdasarkan data dari sumber yang sama, pada 2018 tercatat investasi yang masuk ke Jatim sebesar Rp51,2 trilliun, 2017 sebesar Rp65,9 trilliun, dan 2016 sebesar Rp72,9 trilliun.

Khofifah pun bersyukur, di tengah pandemi Covid-19, investasi yang masuk ke Jatim pada 2020 justru tercatat jadi yang tertinggi sejak 2016 silam. Pertumbuhan itu menurutnya juga tertinggi di Indonesia.

“Alhamdulillah. Ini patut kita syukuri, mengingat banyak provinsi lain di pulau Jawa terkontraksi cukup dalam investasinya,” ungkap Khofifah. “Harapannya kalau investasi berjalan baik, tenaga kerja yang terserap makin banyak.”

Khofifah berharap, realisasi investasi itu berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja, di mana pada 2020 lalu, dia juga mengakui bahwa angka pengangguran di Jatim meningkat.

“Kalau pengangguran yang bertambah tahun lalu bisa terserap maksimal, akhirnya kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan meningkat,” kata Mantan Menteri Sosial itu.(den/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs