Jumat, 29 Maret 2024

AMSI Akan Gelar Training Literasi Berita bagi Publik, Termasuk di Jatim

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi menulis artikel/berita. Foto: Pixabay

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) akan menyelenggarakan pelatihan literasi berita (news literacy training) yang ditujukan untuk publik di 10 wilayah Indonesia, mulai dari bulan Mei hingga September 2022.

Melalui pelatihan ini, publik diharapkan memiliki pemahaman tentang pentingnya literasi media.

“Kemampuan memverifikasi informasi dan mencari sumber referensi yang benar diperlukan masyarakat, diharapkan peserta dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks atau informasi bohong yang dampaknya cukup besar dan merusak sendi-sendi sosial, bahkan mempengaruhi kebijakan,” kata Irfan Junaidi, Ketua II AMSI.

Terdapat tujuh poin materi yang akan diterima peserta, yaitu dampak media sosial untuk pemahaman publik mengenai informasi, siaran pers dan esensi karya jurnalistik, mengenali advertorial dan bentuk native advertising lain, serta mengenali jurnalisme yang mengabdi untuk publik.

Selain itu adapula manfaat lain, seperti meretas algoritma media sosial, kebenaran ‘bukti’ dan batasan jurnalisme, serta mewaspadai makna ganda: efek visual/foto dalam berita.

Kegiatan pelatihan literasi berita ini akan dilaksanakan di sembilan wilayah dengan metode tatap muka dan satu wilayah dengan metode pelatihan online. 10 wilayah yang menjadi tempat pelatihan yaitu Papua, Kalimantan Tengah, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo

Pelatihan literasi berita (news literacy training). Foto: AMSI

Peserta pelatihan kali ini tidak jauh berbeda dengan peserta pelatihan literasi berita yang dilaksanakan tahun lalu yang terdiri dari masyarakat umum, mahasiswa, akademisi dan jurnalis. Selain itu, acara ini juga diselenggarakan dengan dukungan ‘Google News Initiative’ dan ‘Cek Fakta’.

Sementara itu, pada tahun 2021 AMSI telah melakukan training of trainer (ToT) kepada 20 jurnalis dari media anggota AMSI.

Pada training tersebut, AMSI mengadopsi kurikulum yang dirumuskan oleh Masato Kajimoto Associate Professor di University of Hong Kong, dan menyesuaikan kurikulum tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Terdapat beberapa tambahan materi seperti video yang diproduksi oleh AMSI dengan bahasa Indonesia untuk mengakomodir peserta yang tidak bisa berbahasa Inggris.

Masato Kajimoto merupakan pendiri Asian Network of News and Information Educators (ANNIE) yang berbasis di Hongkong. ANNIE sendiri merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangan materi pembelajaran, mendiskusikan media dan jurnalisme berbasis pertanyaan dan petunjuk yang ada.

Tahun lalu AMSI berhasil mentraining 243 peserta. “Tahun ini AMSI menargetkan dapat mentraining 250 orang dari berbagai unsur mendapatkan pemahaman terkait isu ini,” pungkas Irfan. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs