Kamis, 28 Maret 2024

BAKTI Kominfo Kebut Pembangunan Telekomunikasi di Wilayah 3T

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. BAKTI Kominfo membangun 4000an BTS pada 2020. Foto: Antara

BAKTI Kominfo melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan ekosistem teknologi, informasi dan komunikasi di wilayah 3T  (Terdepan, Tertinggal Terluar) sesuai instruksi Presiden. Bahkan percepatan pembangunan ini lima kali lebih cepat dibanding sebelumnya.

Danny Januar Ismawan Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI mengatakan, program pemerataan jaringan telekomunikasi di daerah 3T tersebut sudah berjalan sejak 2017, dan dilakukan akselesari hingga tercapai target jaringan broadband 4G tersedia pada 2024.

“Agustus 2020 lalu Pak Jokowi mengintruksikan pemerataan diakselerasi lagi. Pak Menteri juga menetapkan kebijakan bagaimana dalam waktu cepat bisa melakukan pemerataan, lalu pandemi mendesak pembangunan lebih cepat yang mulanya 400 desa per tahun sekarang menjadi 2000-3000 desa,” terang Danny saat berbincang di Program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Warga di Daerah 3T, Harus Naik Gunung untuk Berkomunikasi dan Ujian Sekolah

Pemenuhan akses internet di desa dan kelurahan yang belum terjangkau jaringan broadband 4G saat ini sebanyak 12,548 desa dan kelurahan.

“Dalam pekerjaan kami, ada 9,113 desa dan kelurahan yang akses 4Gnya dikerjakan oleh Kominfo yaitu kami sebagai pelaksana (BAKTI), sedangkan 3,435 desa dan kelurahan di wilayah komersial dikerjakan oleh operator seluler, saat ini kami sudah menyisakan 7000an lokasi. Maksimum dua tahun sudah selesai semua, kalau bisa ya sebelum 2024 sudah terpenuhi jariangan internet,” ujarnya.

Danny mengakui, dalam pembangunan daerah 3T pihaknya harus menghadapi berbagai tantangan, diantaranya tentang luasnya kepulauan Indonesia.

“Tantangan terbesar kita adalah keamanan di luar wilayah. Kalau kondisi geografis, masih bisa kita manage, kecuali bencana alam ya,” ungkapnya.

Selain pembangunan infrastruktur, BAKTI Kominfo juga memiliki program lain di antaranya akses internet gratis dan pengenalan e-commerce untuk mempermudah aktivitas perdagangan dan logistik.

“Jadi selain pembangunan secara fisik, kamipun menyiapkan ekosistem digitalnya. Sebagai contoh kami juga didukung beberapa pihak, dalam dua tahun terakhir ini melakukan pelatihan bahasa Inggris, terutama di wilayah yang bisa dikembangkan potensi wisatanya. Selain itu akses internet yang sudah terbentuk, perlu penyiapan SDM nya, seperti kami buat pelatihan virtual tour. Sehingga teknologi yang ada bisa dimanfaatkan secara positif oleh masyarakat bukan sebaliknya,” tambahnya.

Selain itu kata Danny Januar, BAKTI juga memberikan literasi media, agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan bijak.

“Contohnya, sejak 2019 kami berikan pelatihan berkelanjutan di wilayah 3T seperti di Sangihe dan Papua Barat, hasil binaan kami menujukkan kemanfaatan, terjadi peningkatan standar kompetensi guru. Ini sangat penting, dalam hal pendidikan dan kesehatan warga disana merasakan manfaatnya. Di Papua Barat, dalam bidang perdagangan warga kami kenalkan dengan e-commerce lokal sehingga antara pembeli dan penjual bisa bertemu. Sekalipun skalanya antar Kabupaten, namun itu bisa menjadi solusi warga yang selama ini hanya menjual barang di pasar setempat,” kata Danny Januar.

Harapannya, setelah daerah 3T terakses internet, baik komunitas lokal, warga sekitar dan pemerintah daerah bisa menangkap peluang yang ada.

“Ini momentum, kalau dianggap Merdeka Sinyal ini sangat tergantung pada masing-masing provider untuk membebaskan koneksi dari area blankspot, namun yang jelas konektifitas ini harus diarahkan pada sektor yang lebih produktif agar daerah 3T bisa lebih maju dan berkembang,” pungkas Danny Januar Ismawan Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI

BAKTI sendiri adalah Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  yang bertugas sebagai penyedia infrastruktur dan ekosistem TIK bagi masyarakat yang didanai dari kontribusi KPU/USO Penyelenggara Telekomunikasi.

Pembangunan infrastruktur,  merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk mendukung akselerasi digital nasional. Mengingat, banyak daerah atau desa/kelurahan di wilayah 3T yang belum terjangkau jaringan 4G atau akses internet cepat seperti WIFI  secara khusus di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang menjadi wilayah kerja BAKTI. (tin/rst)

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
27o
Kurs