Minggu, 28 April 2024

Warga Di Daerah 3T, Harus Naik Gunung untuk Berkomunikasi dan Ujian Sekolah

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Salah satu desa terpencil di Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan. Foto: Antara

Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya mengembangkan infrastruktur dasar di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) agar bisa menunjang perekonomian di wilayah tersebut.

Bahkan pembangunan infrastruktur wilayah 3T disinergikan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun Major Project Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Selama ini, banyak daerah di Indonesia, khususnya pulau-pulau terluar dan terpencil yang masih belum mendapatkan akses jaringan komunikasi. Salah satunya di Maluku Utara.

Maluku Utara sendiri termasuk salah satu provinsi kepulauan di Indonesia. Terdapat 1474 pulau di sana, yang mana sekitar seribuan pulau tak berpenghuni.

Mahmud Ici, jurnalis di Maluku Utara menceritakan, masih banyak daerah di Maluku Utara yang belum mendapatkan akses telekomunikasi. Mereka terpaksa harus menaiki gunung dulu, untuk bisa berkomunikasi dengan kerabat yang berada di wilayah lain.

“Mereka harus mencari-cari dan berusaha untuk berkomunikasi, sampai berjalan jauh. Misal di Pulau Moari, Halmahera Selatan, itu mereka harus naik gunung,” cerita Ici yang juga masyarakat asli Ternate kepada Radio Suara Surabaya, Senin (7/2/2022).

Bahkan, masyarakat di beberapa pulau terpencil lain tidak mendapatkan akses komunikasi sama sekali. Mereka selama ini berpangku pada jaringan telekomunikasi dari pulau lain.

“Di beberapa pulau, mereka mengharapkan jaringan dari pulau lain. Yang mana, sinyalnya tidak kuat,” tambahnya.

Kondisi ini tentu menyulitkan saat pembelajaran daring diberlakukan di daerah-daerah tersebut.

Ici bercerita, tak jarang para murid harus mencari jaringan telekomunikasi hingga memasuki hutan. Jika sedang menghadapi ujian daring, para murid harus menempuh perjalanan ke ibukota kabupaten.

“Warga di Halmahera Selatan yang desanya akses komunikasi belum bagus, harus ke ibukota kabupaten dulu untuk ujian online,” kata Ici.

Selama sepuluh tahun terakhir, Ici mengamati pembangunan infrastruktur komunikasi sudah bergeliat di beberapa daerah di Provinsi Maluku Utara. Namun, ia menyebut pembangunan tersebut belum merata dan masih perlu dikembangkan.

Warga di Maluku Utara juga mulai banyak yang menggunakan handphone sebagai alat komunikasi. Namun, ada banyak desa yang akses komunikasinya saja masih belum tersedia.

Ia berharap, pembangunan infrastruktur tak hanya menyasar di pulau-pulau besar saja, namun juga pulau-pulau kecil dan daerah lainnya.

“Menurut saya perlu diperkuat agar tak hanya menjangkau satu desa atau satu pulau saja, tapi juga ke pulau-pulau lain. Memang memobilisasi peralatan ke sana cukup sulit, tapi yang paling penting adalah kemauan pemerintah saja,” ungkapnya.

Di sini (infrastruktur) transportasi sudah mulai bergerak. Sehingga tak ada alasan pemerintah untuk tidak membangun sarana di wilayah 3T,” tutur Ici di program Wawasan tadi .(tin/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
29o
Kurs